Pengaruh Variasi Jarak Tulangan Vertikal terhadap Pola Retak dan Momen Kapasitas pada Dinding Geser dengan Pembebanan Siklik (Quasi-Statis)

Allo, Jonathan (2017) Pengaruh Variasi Jarak Tulangan Vertikal terhadap Pola Retak dan Momen Kapasitas pada Dinding Geser dengan Pembebanan Siklik (Quasi-Statis). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan suatu negara kepulauan dengan resiko terjadi gempa yang tinggi, karena pertemuan tiga pelat tektonik besar dan sembilan pelat tektonik kecil. Selain itu juga keterbatasan lahan yang dibutuhkan untuk mendirikan bangunan. Kondisi ini menuntut suatu struktur bangunan bertingkat yang mampu menahan beban lateral yang ditimbulkan, seperti gempa bumi. Salah satu alternatif struktur pada bangunan tahan gempa adalah dinding geser atau shear wall. Pada penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh variasi tulangan vertikal terhadap pola retak dan momen kapasitas pada dinding geser dengan pembebanan siklik (Quasi-Statis) yang diharapkan dapat menghasilkan kapasitas yang lebih besar. Pada penelitian ini dilakukan pengujian dinding geser dengan pembebanan siklik. Terdapat 3 variasi dinding geser pada penelitian ini, yaitu dinding geser dengan jarak tulangan vertikal 50 mm, 40mm, dan 30mm. Dinding geser diberi beban aksial konstan sebesar 3000 kg, kemudian diberi beban lateral pada ketinggian 0,8 m hingga mencapai drift yang telah ditentukan. Dari pembebanan siklik tersebut diperoleh data beban lateral dan perpindahan yang terjadi. Selain itu juga dilakukan pengamatan terhadap pola retak yang terjadi. Hasil pengujian menunjukan bahwa dinding geser dengan variasi tulangan vertikal (SW-40 dan SW-30) memiliki momen kapasitas yang lebih besar yaitu berturut-turut 6120 kgm, 5426 kgm daripada dinding geser tanpa variasi (SW-50) yaitu 5424 kgm, walaupun tidak terjadi perbedaan momen kapasitas yang signifikan antara dinding geser SW-50 dan dinding geser SW-30. Pola retak yang terjadi pada ketiga benda uji adalah sama, dimana diawali terjadinya retak lentur kemudian diikuti oleh retak geser. Pada dinding geser tanpa variasi (SW-50) lebih cederung terjadi letak lentur yang terpusat di dasar dinding sedangkan benda uji dengan variasi (SW-40 dan SW-30) cenderung terjadi retak geser yang terjadi merata pada seluruh bagian dinding geser. Dengan variasi letak tulangan vertikal yang lebih rapat (30 mm dan 40 mm) akan menghasilkan retak yang lebih panjang daripada tulangan vertikal yang jaraknya renggang (50 mm). Hal ini karena adanya rongga dibagian sisi tengah dari dinding geser yang tidak terdapat tulangan vertikal, sehingga hanya sengkanglah yang berfungsi menahan beton.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2017/12/051700536
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 25 Jan 2017 10:44
Last Modified: 23 Oct 2021 04:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/145322
[thumbnail of Jonathan Allo.pdf]
Preview
Text
Jonathan Allo.pdf

Download (8MB) | Preview
[thumbnail of SKRIPSI_JONATHAN_ALLO_125060107111004.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_JONATHAN_ALLO_125060107111004.pdf

Download (12MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item