Akbar, Faisal (2016) Konsep Penanganan Genangan di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Banjir dan genangan merupakan salah satu masalah di perkotaan yang cukup serius untuk diatasi. Kota Sampit merupakan salah satu kota yang mengalami masalah banjir dan genangan dimana genangan terluas terdapat di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dengan luas 1.054,70 Ha. Kecamatan Mentawa Baru Ketapang selama ini masih menerapkan sistem drainase konvensional dimana dengan perencanaan drainase yang demikian tidak cukup untuk menyelesaikan permasalahan genangan untuk jangka panjang, selain itu sebagian besar wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang merupakan lahan gambut sehingga penanganan genangan yang dilakukan tidak dapat dengan cara menyimpan air ke dalam tanah. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi saluran drainase di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan menangani genangan dengan alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Metode penanganan genangan yang akan diterapkan adalah kolam penampungan, rain harvesting, dan penambahan dimensi saluran. Wilayah studi di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang memiliki empat kelurahan yaitu Kelurahan Ketapang, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kelurahan Mentawa Baru Hulu, dan Kelurahan Sawahan. Pada Kelurahan Ketapang terdapat 17 saluran yang dibagi dalam 17 catchment area dimana dari 17 saluran tersebut semua saluran tidak memenuhi dari Q total air maksimum yang masuk ke saluran. Pada Kelurahan Mentawa Baru Hilir terdapat 70 saluran yang dibagi dalam 70 catchment area dimana dari 70 saluran tersebut terdapat 3 saluran drainase yang memenuhi dari Q total air maksimum yang masuk ke saluran. Pada Kelurahan Mentawa Baru Hulu terdapat 44 saluran yang dibagi dalam 44 catchment area dimana dari 44 saluran tersebut terdapat 1 saluran drainase yang memenuhi dari Q total air maksimum yang masuk ke saluran. Pada Kelurahan Sawahan terdapat 19 saluran yang dibagi dalam 19 catchment area dimana dari 19 saluran tersebut terdapat 1 saluran drainase yang memenuhi dari Q total air maksimum yang masuk ke saluran. Banyaknya saluran yang tidak dapat memenuhi Q total air maksimum yang masuk, maka diperlukan beberapa alternatif penanganan genangan yaitu kolam penampunga, rain harvesting, dan penambahan dimensi saluran. Kolam penampungan dapat menampung 58 saluran dengan volume air yang masuk sebesar 319.200 m3. Kolam penampungan dapat mengurangi genangan sebesar 85,90 m3/detik, sedangkan rain harvesting dapat mengurangi genangan sebesar 55,44 m3/detik dan penambahan dimensi saluran dapat mengurangi genangan sebesar 70,62 m3/detik, sehingga ketiga metode tersebut dapat menangani genangan di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2016/995/051612419 |
Subjects: | 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 01 Dec 2016 08:32 |
Last Modified: | 23 Oct 2021 03:38 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/145292 |
![]() |
Text
laporan_full_000.pdf Download (8MB) |
![]() |
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg Download (30kB) |
![]() |
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg Download (13kB) |
![]() |
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg Download (3kB) |
![]() |
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg Download (1kB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |