Khar, MuhJupriPangeran (2016) Kajian Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) Akibat Bangunan Kompleks Perkantoran Provinsi Kalimantan Utara,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan kota Tanjung Selor Provinsi Kalimantan Utara, perubahan maupun penambahan tata guna lahan tidak terbangun menjadi lahan bangunan baru banyak terjadi. Salah satu tata guna lahan perkantoran terdapat di kawasan Perkantoran Kalimantan Utara, di lokasi ini terdapat tiga bangunan perkantoran baru yang akan dibangun, masing-masing mempunyai tarikan pergerakan yang berbeda satu sama lain, yaitu Perkantoran (gedung) BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Provinsi Kalimantan Utara, Perkantoran (gedung) SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Provinsi Kalimantan Utara, dan Perkantoran (gedung) PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Provinsi Kalimantan Utara. Berdasakan kondisi tersebut, maka kajian ini akan mencoba untuk menganalisis dan membuat alternatif pemecahan masalah-masalah lalu lintas yang ditimbulkan akibat pembangunan gedung kantor BAPPEDA, SKPD, dan PUPR pada kondisi sebelum dan setelah beroperasi, maupun kondisi 10 tahun mendatang setelah beroperasinya ketiga kantor tersebut. Pada kajian ini terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data sekunder dan data primer. Data sekunder dapat diperoleh dari instansi pemerintah, data tersebut berupa data rencana detail tata ruang (RDTR) Kota Tanjung Selor, data sosial ekonomi (jumlah penduduk dan PDRB Kota Tanjung Selor), dan data kepemilikan kendaraan bermotor Kota Tanjung Selor. Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan survei lapangan pada kawasan perkantoran Provinsi Kalimantan Utara. Survei lapangan tersebut terdiri dari: survei volume lalu lintas, survei geometrik jaringan jalan, survei parkir, dan survei wawancara. Setelah data didapatkan maka dilakukan analisa dampak lalu lintas yang terjadi akibat pembangunan gedung kantor yang baru. Analisa yang dilakukan antara lain : analisa kinerja lalu lintas eksisting, analisa kinerja lalu lintas setelah gedung beroperasi, dan analisa kinerja lalu lintas setelah 10 tahun mendatang. Selanjutnya, akan dilakukan skenario perbaikan yang akan digunakan untuk mengantisipasi dampak lalu lintas yang terjadi pada kondisi eksisting atau pada masa 10 tahun mendatang yang diakibatkan oleh pengembangan pada kawasan Perkantoran Provinsi Kalimantan Utara. Dari analisa kinerja lalu lintas saat ini dapat disimpulkan bahwa kondisi tingkat pelayanan lalu lintas disemua ruas jalan (Jl. Rambutan, Jl. Durian, Jl. Agatish, Jl. Kol.Soetadji, Jl. Manggis III, Jl. Meranti, Jl. Ulin) berada pada tingkat A, simpang tidak bersinyal (Simp. Kol.Soetadji-Durian, Simp. Kol.Soetadji-Agatish) berada pada tingkat A dan simpang tidak bersinyal Agatish-Rambutan berada pada tingkat B. Sehingga semua ruas jalan dan simpang tidak bersinyal di sekitar kawasan perkantoran Provinsi Kalimantan Utara saat ini tidak memerlukan perbaikan. Untuk persimpangan bersinyal Durian-Rambutan saat ini, tiga pendekatnya (Utara, Selatan, Barat) memiliki tingkat pelayanan yang berada pada tingkat A dan B. Namun, satu pendekat yaitu pendekat Timur, berada pada tingkat C, hal tersebut masih dapat ditoleransi. Untuk hasil dari analisa kinerja lalu lintas kondisi setelah beroperasinya gedung kantor baru, mendapatkan penambahan volume lalu lintas akibat tarikan tata guna lahan kantor baru BAPPEDA, SKPD dan PUPR. xi Dari analisa kinerja lalu lintas setelah beroperasinya gedung kantor baru dan kondisi 10 tahun yang akan datang didapatkan bahwa tingkat pelayanan lalu lintas disemua ruas jalan dan simpang tidak bersinyal tidak mengalami perubahan yang signifikan. Sehingga semua ruas jalan dan simpang tidak bersinyal di sekitar kawasan perkantoran Provinsi Kalimantan Utara untuk kondisi tersebut tidak memerlukan perbaikan. Namun, untuk persimpangan bersinyal Durian-Rambutan kondisi setelah beroperasinya gedung kantor baru dan kondisi 10 tahun yang akan datang memerlukan perbaikan dikarenakan pada tahun 2017 kondisi pendekat Timur berada di tingkat E dan pendekat Selatan, Timur dan Barat pada tahun 2027 memiliki tingkat pelayanan dengan nilai E dan F. Dari nilai tersebut, skenario perbaikan diperlukan pada persimpangan bersinyal Durian-Rambutan. Skenario perbaikan yang dilakukan yaitu menambah lebar efektif dari setiap pendekat menjadi 4 m dan mengubah waktu hijau (g) di setiap pendekat dengan rincian, pendekat utara 18 detik, pendekat selatan 20 detik, pendekat timur 30 detik dan pendekat barat 25 detik. Dari skenario perbaikan tersebut, kinerja simpang bersinyal Durian-Rambutan tahun 2027 untuk semua pendekat dapat berada pada tingkat C. Untuk kajian selanjutnya, persamaan model tarikan yang digunakan sebaiknya menggunakan persamaan yang telah dikaji khusus untuk kawasan kompleks perkantoran Provinsi Kalimantan Utara dan perlunya pertimbangan penggunaan kebijakan satu arah pada simpang bersinyal Durian-Rambutan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2016/982/051612019 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 24 Nov 2016 11:10 |
Last Modified: | 24 Nov 2016 11:10 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/145277 |
Actions (login required)
View Item |