Ilmiatul, Nur (2016) Kajian Garis Freatis pada Tubuh Bendungan Urugan untuk Mengatasi Rembesan Berdasarkan Kepadatan Tanah Modifikasi dengan Uji Model Fisik,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Keamanan terhadap kegagalan karena rembesan merupakan kriteria penting dalam desain bendungan urugan homogen. Dengan demikian, analisis yang komprehensif dilakukan untuk mengamati bentuk garis freatis dan untuk menghitung tingkat rembesan yang terjadi dalam tubuh bendungan. Dalam penelitian ini, model fisik bendungan urugan homogen dibentuk dari tanah modifikasi berupa campuran dari 80% tanah asli dan 20 % pasir. Model ini berbentuk trapezium dengan dimensi (9 cm x 135 cm) x 24 cm 40 cm yang ditempatkan dalam bejana kaca dengan ukuran 174 cm x 68 cm x 40 cm. Variasi pengamatan dari kepadatan tanah kering dengan kondisi kadar air pemadatan dari OMC (Optimum Moisture Content), sisi kering/dry side (OMC-3%) dan sisi basah/wet side (OMC+3%) dilakukan dalam rangka untuk mempelajari pengaruh kepadatan pada pola garis freatis dengan ketinggian air di hulu yang berbeda model bendungan ini. Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan sistem klasifikasi USCS (Unified Soil Classification System) dan AASHTO (American Association of State Highway and Transporting Official) adalah bahwa tanah modifikasi dapat diklasifikasikan sebagai tanah CL (tanah dengan plastisitas rendah) yang memiliki karakteristik yang baik sebagai bahan bendungan urugan dengan konduktivitas hidrolik yang rendah (k=2,564x10-7cm/s). Semakin tinggi muka air hulu maka semakin tinggi rembesan yang dihasilkan namun rembesan akan semakin rendah bila tanah semakin padat. Untuk perhitungan empiris, pada penelitian ini analisis dari Geostudio Seep/W 2012 memiliki hasil yang terbaik untuk menghitung tingkat rembesan pada model ini dibandingkan metode lainnya (observasi, Dupuit, Schaffernak dan Casagrande). Debit yang dihasilkan saat observasi pada ketinggian muka air hulu 16 cm, 20 cm dan 24 cm pada kondisi kondisi OMC-3% debit outflow sebesar 0,519 cm3/dt, 0,804 cm3/dt dan 2,001 cm3/dt, pada kondisi OMC sebesar 0,403 cm3/dt, 0,688 cm3/dt dan 1,698 cm3/dt dan pada kondisi OMC+3% sebesar 0,036 cm3/dt, 0,220 cm3/dt dan 0,611 cm3/dt. Perhitungan Dupuit pada kondisi OMC-3% debit outflow yang dihasilkan sebesar 3,580x10-7 cm3/dt, 6,158x10-7 cm3/dt dan 8,541x10-7 cm3/dt, pada kondisi OMC sebesar 3,713x10-7 cm3/dt, 6,392x10-7 cm3/dt dan 9,076 x10-7 cm3/dt, pada kondisi OMC+3% sebesar 3,743x10-7 cm3/dt, 6,549x10-7 cm3/dt dan 1,022x10-6 cm3/dt. Perhitungan dengan analisis software Geostudio Seep/W 2012 pada kepadatan kondisi OMC-3% debit outflow yang dihasilkan sebesar 1,400 x10-7 cm3/dt, 4,560 x10-7 cm3/dt dan 9,580 x10-7 cm3/dt, pada kondisi OMC sebesar 1,470 x10-7 cm3/dt, 5,720 x10-7 cm3/dt dan 9,660 x10-7 cm3/dt, pada kondisi OMC+3% sebesar 2,130 x10-7 cm3/dt, 5,630 x10-7 cm3/dt dan 7,120 x10-7 cm3/dt.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2016/885/051609699 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 26 Oct 2016 13:24 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 06:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/145164 |
Preview |
Other
Lengkap.PDF Download (10MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |