Pola Perubahan Desain Rumah Dome Pasca Bencana Gempa Di Prambanan, Sleman, Yogyakarta

Pratama, DandiRaviandaru (2016) Pola Perubahan Desain Rumah Dome Pasca Bencana Gempa Di Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

pertama kali Indonesia yang merupakan relokasi hunian pasca gempa bumi besar yang terjadi di Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006. Gempa bumi yang mengguncang Yogyakarta ini terjadi pada pukul 05.59 WIB dengan kekuatan 5,9 skala richter. Gempa bumi besar ini mengakibatkan kerusakan yang sangat hebat. Banyak sekali rumah-rumah masyarakat Yogyakarta yang hancur hingga rata dengan tanah, dan mengakibatkan masyarakat kehilangan harta benda, tak terkecuali sekolah, bangunan instansi, dan fasilitas umum lainnya yang ikut hancur hingga nyawa pun melayang. Isu yang berkembang adalah proses relokasi hunian rumah dome ini tidak melibatkan warga dan menimbulkan permasalahan pada kenyamanan hunian. Hal tersebut yang membuat rumah dome mengalami banyak perubahan dan penambahan agar dapat menyesuaikan kebutuhan setiap pemilik rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola perubahan rumah dome dari awal terhuni pada tahun 2007 hingga sekarang tahun 2016 dan kemudian menginvestigasi penyebab terjadinya pola perubahan yang terjadi pada rumah dome dan dapat mengevaluasi apakah warga Indonesia layak apabila menerima bantuan berupa rumah dome kembali. Penelitian tentang Pola Perubahan Desain Rumah Dome Pasca Bencana Gempa di Prambanan, Sleman, Yogyakarta ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode pendekatan memakai metode deskriptif analisis (sebuah pemaparan kondisi) dan metode evaluatif. Hasil penelitian menemukan perubahan dan penambahan yang dilakukan para warga rumah dome terhadap rumahnya masing-masing. Tercatat sebanyak 46 rumah dari total 48 rumah yang terhuni melakukan perubahan bentuk yaitu pada penambahan ruang. Selain perubahan bentuk, tercatat sebanyak 45 dari total 48 rumah yang terhuni melakukan perubahan penambahan pada tampilan. Hasil penelitian tidak berhenti pada penemuan banyaknya rumah dan elemen yang telah mengalami perubahan. Hasil lain menemukan pola perubahan rumah dome pada tahun 2007, 2009, 2011, 2013, dan 2016. Dari kelima pola tahun tesebut, terdapat tahun yang paling banyak perubahan pada rumah dome yaitu tahun 2009. Tercatat sebesar 69% atau sama dengan 33 rumah yang melakukan perubahan pada tahun tersebut. Dari hasil tersebut ditemukan bahwa terdapat tiga pola perubahan, yaitu pola perubahan kecil, sedang, dan besar. Pola perubahan didominasi oleh perubahan sedang, yaitu dimana banyak perubahan yang dilakukan dengan melakukan penambahan/perubahan bentuk dan sebagian penambahan/perubahan pada tampilan. Berdasarkan dari hasil kesimpulan pada setiap variabel dan evaluasi desain rumah dome menunjukkan bahwa rumah dome ini kurang sesuai. Kekurangsesuaian rumah dome ini adalah karena desain rumah yang awalnya menjadi bantuan dengan konsep rumah inti tumbuh ternyata tidak terwujud. Bahan material dan bentuk pada rumah dome ternyata mempersulit warga untuk tumbuh. Pada akhirnya banyak warga yang menambahkan dengan membangun bangunan sendiri diluar rumah dome.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2016/754/051608641
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings
Divisions: Fakultas Teknik > Arsitektur
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 08 Sep 2016 10:52
Last Modified: 22 Oct 2021 00:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/145012
[thumbnail of SKRIPSI.compressed.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.compressed.pdf

Download (10MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item