Najida, IzzaAbhan (2016) Pengaruh Variasi Semen Pasir Agregat Serta Variasi Penambahan Serat Bambu Pada Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan Beton Ringan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Beton merupakan material konstruksi yang terdiri dari campuran semen, agregat halus, agregat kasar, dan air. Perkembangan beton terus mengalami peningkatan seiring berkembangnya zaman. Beton memiliki kerugian salah satunya berat sendiri dari beton yang besar. Pada beton konvensional masa jenisnya berkisar antara 2200-2600 kg/m3. Sehingga pengurangan masa jenis beton adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi berat sendiri beton konvensional salah satunya dengan menggunakan batu apung (pumice) untuk menggantikan batu pecah. Kerugian lain dari beton konvensional yaitu kuat tarik yang rendah sehingga mudah retak. Upaya yang dilakukan untuk meminimalisir keretakan pada beton akibat adanya gaya yang bekerja salah satunya yaitu dengan menambahkan serat pada campuran beton ringan. Pada penelitian ini, batu apung yang digunakan berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang diperjual belikan di Surabaya, Jawa Timur. Sementara serat bambu yang digunakan berasal dari limbah pabrik tusuk sate tepatnya di Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dengan dilakukan peninjauan terhadap perbandingan semen, pasir, dan batu apung yang beragam (yaitu : 1:1,9:0,75; 1:2:0,75; dan 1:2,1:0,75) serta prosentase serat bambu yang beragam (1%, 1,2%, dan 1,4% dari berat semen) akan diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap kuat tekan beton ringan. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil kuat tekan yang menunjukkan bahwa penambahan serat bambu meningkatkan kuat tekan namun tidak signifikan. Pada perbandingan 1:2,1:0,75 prosentase peningkatan kuat tekan dari kandungan serat bambu 1% ke 1,2% sebesar 2,84%. Sedangkan prosentase peningkatan kuat tekan dari kandungan serat bambu 1,2% ke 1,4%, sebesar 3,13%. Sementara pada perbandingan 1:1,9:0,75 prosentase peningkatan kuat dari kandungan serat bambu 1% ke 1,2% sebesar 8,77%. Sedangkan prosentase peningkatan kuat dari kandungan serat bambu 1,2% ke 1,4% sebesar 7,74%. Namun pada perbandingan 1:2:0,75 terjadi penurunan kuat tekan pada penambahan serat 1,4%, hal ini dikarenakan pada saat pengecoran dengan serat 1,4% nilai slump yang diperoleh lebih tinggi daripada saat pengecoran dengan serat 1% dan 1,2%. Sementara pada variasi perbandingan semen:pasir:agregat terdapat pengaruh terhadap kuat tekannya, meskipun pada perbandingan 1:2:0,75 terdapat penurunan kuat tekan yang disebabkan karena kesalahan teknis pada saat proses pengecoran.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2016/711/051608698 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 09 Sep 2016 14:50 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 13:59 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/144965 |
Preview |
Text
IZZA_ABHAN_NAJIDA.pdf Download (6MB) | Preview |
Preview |
Text
JURNAL_IZZA.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |