Ismail, Ahmad (2016) Pengaruh Variasi Jarak dan Panjang Kolom Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif dengan Kapur Metode Deep Soil Mixing Tipe Panels Berdiameter 4,5 cm terhadap Nilai Daya Dukung Tanah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanah lempung ekspansif, memiliki potensi kembang susut yang tinggi apabila terjadi perubahan kadar air. Selain itu tanah lempung ekspansif memiliki permasalahan terhadap daya dukungnya yang sangat rendah ketika sebagian besar ruang porinya terisi oleh air. Hal ini, dapat menimbulkan kerusakan bangunan yang berada di atas tanah tersebut seperti jalan bergelombang, jalan retak, turunnya pondasi, dan sebagainya. Sehingga perlu dilakukan stabilisasi untuk meningkatkan daya dukung tanah tersebut dan mereduksi nilai pengembangan. Penelitian ini akan difokuskan untuk mengetahui pengaruh variasi jarak dan panjang kolom stabilisasi terhadap nilai daya dukung dan persentase swelling tanah lempung ekspansif. Proses stabilisasi tanah lempung ekspansif tersebut menggunakan kadar kapur 10% dengan metode deep soil mixing (DSM). Stabilisasi tanah dengan deep soil mixing dilakukan untuk ketebalan tanah yang akan diperbaiki lebih dari 1,5 m dengan membuat serangkaian kolom tanah dengan konfigurasi, jarak dan kedalaman tertentu. Stabilisasi tanah dilakukan di laboratorium, pemodelan tanah dicetak di dalam kotak berukuran (30x30x30) cm dan pengujian yang dilakukan adalah uji beban (load test). Pada proses stabilisasi kolom DSM ini, dilakukan variasi jarak antar kolom (L) = 1D, 1,25D, 1,5D dan variasi kedalaman kolom (Df) = 2B, 3B, dan 4B. Setelah pemodelan sampel uji dilakukan, sampel uji dieramkan (curing) selama 3 hari sebelum dilakukan uji pembebanan. Hasil stabilisasi tanah ekspansif dengan kolom DSM 10% kapur terbukti dapat meningkatkan nilai daya dukung tanah. Hal ini dapat terjadi karena adanya pengaruh penambahan nilai kepadatan tanah akibat reaksi dari bahan stabilisasi tersebut. Selain itu, dengan memberikan variasi jarak antar kolom dan panjang kolom, peningkatan nilai daya dukung tanah memberikan hasil yang berbeda-beda. Jarak dan panjang kolom yang memberi peningkatan nilai daya dukung (qu) paling maksimum yaitu jarak antar kolom terkecil (L) 4,5 cm dan kedalaman kolom terbesar (Df) 20 cm dengan persentase stabilisasi sebesar 82,6%. Daya dukung paling maksimum tersebut sebesar 20,02 kg/cm2 atau meningkat 184,38% dari tanah sebelum distabilisasi. Berdasarkan nilai daya dukung (qu), variasi jarak antar kolom (L) = 5,6 cm dan kedalaman kolom (Df) = 20 cm lebih efisien untuk digunakan sebagai kofigurasi kolom DSM. Variasi tersebut dipilih karena, peningkatan BCIu pada jarak L = 5,6 cm terhadap L = 4,5 cm tidak terlalu besar yaitu kurang dari 10%. Sedangkan untuk variasi kedalaman kolom DSM, kedalaman kolom 20 cm memiliki peningkatan yang lebih besar dibandingkan kedalaman yang lain. Jika dilihat dari pengaruh variasi terhadap nilai pengembangan tanah, konfigurasi jarak (L) = 4,5 cm dan kedalaman kolom (Df) = 20 cm lebih menentukan karena konfigurasi tersebut yang memenuhi persentase mengembang yang diizinkan yaitu kurang dari 0,8%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2016/604/051607970 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 18 Aug 2016 14:09 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 05:10 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/144838 |
Preview |
Text
Lembar_Orisinalitas_Skripsi.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
Lembar_Pengesahan.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
SKRIPSI_AHMAD_ISMAIL-125060100111027-compress.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
1._JURNAL_AHMAD_ISMAIL_(125060100111027).pdf Download (12MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |