Fadh, GhulamAghnia (2016) Aplikasi Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography) dalam Memprediksi Bidang Longsor pada Model Lereng dengan Variasi Keretakan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Longsoran yang terjadi pada lereng merupakan salah satu permasalahan utama di bidang geoteknik. Untuk melakukan perbaikan maupun perkuatan pada lereng perlunya dilakukan penyelidikan tanah guna memprediksi bidang longsor pada lereng tersebut sehingga perbaikan dan perkuatan yang dilakukan dapat dilakukan secara efektif. Salah satu alternatif metode yang dapat dipakai adalah penggunan metode geofisika, seperti geolistrik khususnya Electrical Resistivity Tomography (ERT). Penyelidikan ini diwujudkan dengan pembuatan suatu model fisik atau eksperimen lereng dengan variasi keretakan pada bidang longsor serta pemberian simulasi hujan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pola bidang longsor dapat diprediksi dengan metode geolistrik. Tahap awal pembuatan lereng adalah dengan membuat 5 lapisan tanah residual dengan kepadatan 90% dengan tinggi tiap lapisannya sebesar 6cm. Pemadatan dilakukan menggunakan mold, acuan control volume yang sudah ditetapkan. Setelah semua lapisan dipadatkan, model dipotong agar membentuk lereng dengan sudut 30°. Pembuatan keretakan dilakukan menggunakan spatula sesuai dengan variable yang telah ditentukan. Balok kayu diletakan di atas lereng dengan jarak 9cm dari tepi bidang miring. Pembebanan dilakukan dengan menggunakan dongkrak hidrolik. Pembacaan beban dilihat melalui alat load cell. Pembebanan dilakukan sebanyak 5 kali sesuai dengan variabel penelitian. Pembacaan arus dan tegangan dilakukan setelah pembebanan diberikan. Penyelidikan geolistrik dilakukan pada 8 lintasan elektroda. 5 lintasan searah bidang miring, 2 lintasan arah diagonal bidang miring, dan 1 lintasan memotong bidang miring. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa keretakan dapat terlihat pada lapisan tanah yang memiliki nilai resistivitas yang berbeda cukup signifikan dengan nilai resistivitas sekitarnya. Dapat memiliki nilai resistivitas tinggi maupun rendah. Hal ini dikarenakan apabila retakan yang terbentuk terisi air, maka nilai resistivitas tanah akan rendah, karena air yang merupakan penghantar listrik yang baik memiliki nilai resitivitas rendah. Namun nilai resistivitas bisa menjadi tinggi apabila retakan yang terbentuk terisi oleh udara
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2016/530/051607206 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 08 Aug 2016 14:37 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 05:31 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/144751 |
Preview |
Text
SKRIPSI_ALL.pdf Download (12MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |