Analisis Budaya Organisasi Menggunakan Metode Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) dan Pendekatan Fuzzy Linguistik

Nadirasetya, Nabila (2016) Analisis Budaya Organisasi Menggunakan Metode Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) dan Pendekatan Fuzzy Linguistik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

PT. Kasin Leather merupakan perusahaan manufaktur yang telah berdiri sejak tahun 1941. Namun, banyak karyawan yang belum memahami budaya apa yang sedang berjalan saat ini di dalam perusahaan. Hal tersebut disebabkan kurangnya sosialisasi budaya di perusahaan dan tidak adanya program khusus untuk masalah budaya. Tidak adanya budaya yang menjadi patokan juga mempengaruhi pimpinan dalam memimpin dan memperlakukan karyawan-karyawannya karena tidak ada yang menjadi landasan dalam bertindak dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu diperlukan manajemen budaya secara berkala untuk mengetahui budaya perusahaan yang ideal. Pada penelitian ini dilakukan analisis budaya organisasi menggunakan metode OCAI untuk mengetahui budaya saat ini dan harapan di PT. Kasin Leather. Metode ini membagi budaya organisasi ke dalam empat tipe budaya, yaitu Clan, Hierarchy, Adhocrachy, dan Market serta memiliki 6 kriteria yaitu karakter dominan, tipe kepemimpinan, tipe pengelolaan karyawan, perekat organisasi, penekanan strategis, dan kriteria keberhasilan yang disusun dalam bentuk pertanyaan kuesioner. Dalam pengisian kuesioner OCAI skala ipsative, terdapat unsur subjektifitas dan kesukaran dalam menentukan nilai secara gambling dengan memilih besaran angka tertentu antara 0-100 sehingga peneliti memodifikasi kuesioner tersebut dengan pendekatan fuzzy linguistik. Hasil dari penilaian menunjukkan bahwa profil budaya perusahaan saat ini adalah clan culture sebesar 32,57. Clan culture yaitu budaya perusahaan yang memiliki karakter kekeluargaan, dimana terdapat lingkungan yang dapat mengatur dengan baik perusahaan melalui teamwork, pengembangan SDM serta memperlakukan konsumen sebagai rekanan. Tugas utama dari manajemen adalah mengendalikan dan membina karyawan sehingga memudahkan mereka untuk berpartisipasi. Hasil tersebut menunjukkan kecocokan antara kondisi perusahaan dengan teori yang ada namun kurang sesuai dengan misi dan tujuan yang dimiliki oleh perusahaan. Sedangkan profil budaya perusahaan yang diharapkan adalah market culture sebesar 37,36. Market culture yaitu budaya perusahaan yang memiliki asumsi budaya pasar yang tidak ramah, kompetitif serta perilaku konsumen yang cenderung memilih dan tertarik pada nilai-nilai sehingga menempatkan organisasi pada bisnis yang selalu berusaha meningkatkan persaingan. Tugas utama manajemen adalah mengendalikan organisasi untuk mencapai produktivitas, hasil dan tujuan serta keuntungan. Hasil tersebut menunjukkan kecocokan antara kondisi perusahaan dengan misi dan tujuan yang dimiliki oleh perusahaan sehingga perusahan perlu mempertimbangkan antara mempertahankan budaya yang sudah berjalan atau melakukan transformasi budaya seperti yang diharapkan kedepannya oleh para karyawan. Rekomendasi yang diberikan jika perusahaan ingin melakukan transformasi budaya adalah menentukan apa perubahan yang akan dan tidak akan berarti, mengidentifikasi cerita yang menggambarkan budaya masa depan yang diinginkan, mengidentifikasi action plans serta mengembangkan rencana implementasi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2016/488/051606199
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 670 Manufacturing
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 05 Aug 2016 10:28
Last Modified: 22 Oct 2021 04:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/144702
[thumbnail of NABILA_NADIRASETYA.PDF]
Preview
Other
NABILA_NADIRASETYA.PDF

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item