Analisa Kekeringan Menggunakan Metode Palmer Drought Severity Indeks (PDSI) di Sub DAS Babak Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat

Febriyanti, Rini (2016) Analisa Kekeringan Menggunakan Metode Palmer Drought Severity Indeks (PDSI) di Sub DAS Babak Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kekeringan merupakan suatu bencana alam yang terjadi secara perlahan dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Kekeringan mempunyai hubungan dengan keseimbangan antara kebutuhan dan pasokan air untuk berbagai keperluan. Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu referensi untuk mengestimasi adanya kekeringan. Lokasi studi berada di Sub DAS Babak yang terletak di kabupaten Lombok Tengah provinsi Nusa Tenggara Barat. Pemantauan dan prediksi kekeringan dilakukan dengan metode Palmer Drought Severity Index (PDSI). Palmer menggunakan model dua lapis tanah yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Data yang dibutuhkan pada studi ini yaitu data curah hujan, suhu udara, Peta Stasiun hujan, peta tata guna lahan, peta batas DAS, Peta Administrasi, dan Peta Jenis Tanah. Perhitungan evapotranspirasi potensial mengunakan metode Thornthwaite Mather, kemudian melakukan analisa kelembapan tanah, melakukan perhitungan indeks kekeringan dengan metode Palmer serta melakukan analisa sebaran kekeringan dengan menggunakan interpolasi metode IDW pada ArcGis 10.2. Hasil indeks kekeringan Palmer tersebut dibandingkan dengan fenomena ENSO serta debit air untuk mengetahui kesesuaian antara indeks kekeringan, fenomena ENSO dan debit air. Dari hasil perhitungan, besaran indeks kekeringan metode Palmer Drought Severity Index (X) dari 5 stasiun hujan Sub DAS Babak menunjukan bahwa besaran indeks kekeringan dengan klasifikasi ekstrim kering sering terjadi pada bulan Juli sampai bulan Oktober dengan nilai indeks kekeringan Palmer (X) -6,243 sampai -13,177. Berdasarkan hasil pembuatan peta sebaran kekeringan pada Sub DAS Babak dengan menggunakan interpolasi metode IDW pada software ArcGis 10.2 dapat diketahui bahwa rata-rata durasi kekeringan terjadi selama 4 bulan pada bulan Juli sampai dengan bulan Oktober. Dari peta sebaran kekeringan berdasarkan daerah administrasi, desa yang mengalami kekeringan terbanyak selama 20 tahun adalah Kebon Ayu, Parampuan, Bagik Polak, Gapuk, Banyu Mulek, Telagawaru, Montong Are, Bengkel, Rumak, Sembung, Kediri, Tanak Bea, Lembuak, Peresak, Selat, Murbaya, Sepakek, Sedau, Sesaot, Pemepek, Teratak, Aik Bukaq dan Waja Geseng. Perbandingan antara hasil analisa kekeringan metode Palmer terhadap kejadian El Nino memiliki kesesuaian yang baik dengan prosentasi kesesuaian sebesar 75%. Hasil kekeringan juga dibandingkan dengan debit air Lantan Daya tahun 1994-2013 dapat disimpulkan bahwa perbandingan antara debit air dengan indeks kekeringan Palmer memiliki nilai maksimal sebesar 91,667% pada tahun 2003 dan nilai minimum sebesar 16,667% pada tahun 2011. Perbandingan antara debit air dengan nilai indeks kekeringan Palmer dengan prosentasi >50% memiliki keseuaian yang baik yaitu sebanyak 14 tahun dan prosentasi <50% juga memiliki kesesuaian yang cukup baik yaitu sebanyak 6 tahun. Rata-rata perbandingan antara debit air dengan indeks kekeringan Palmer sebesar 60,833%. Hal tersebut menunjukan bahwa antara debit air dengan nilai indeks kekeringan xvi Palmer memiliki kesesuaian yang baik. Hasil perhitungan nilai kekeringan dengan menggunakan metode Palmer Drought Severity Index dapat diterapkan untuk mengestimasi adanya kekeringan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2016/482/051606193
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 05 Aug 2016 13:31
Last Modified: 22 Oct 2021 04:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/144693
[thumbnail of 13._BAB_IV.pdf]
Preview
Text
13._BAB_IV.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of 14._BAB_IV_GAMBAR.pdf]
Preview
Text
14._BAB_IV_GAMBAR.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of 17._JURNAL_RINI_FEBRIYANTI.pdf]
Preview
Text
17._JURNAL_RINI_FEBRIYANTI.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 18._COVER_JURNAL.pdf]
Preview
Text
18._COVER_JURNAL.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 15._BAB_V.pdf]
Preview
Text
15._BAB_V.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 16._DAFTAR_pustaka.pdf]
Preview
Text
16._DAFTAR_pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 3._SUMMARY.pdf]
Preview
Text
3._SUMMARY.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 2._RINGKASAN.pdf]
Preview
Text
2._RINGKASAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 4._KATA_PENGANTAR.pdf]
Preview
Text
4._KATA_PENGANTAR.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 1._COVER_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
1._COVER_SKRIPSI.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 5._DAFTAR_ISI.pdf]
Preview
Text
5._DAFTAR_ISI.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 7._DAFTAR_GAMBAR.pdf]
Preview
Text
7._DAFTAR_GAMBAR.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 6._DAFTAR_TABEL.pdf]
Preview
Text
6._DAFTAR_TABEL.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 8._DAFTAR_LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
8._DAFTAR_LAMPIRAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 9._DAFTAR_SIMBOL.pdf]
Preview
Text
9._DAFTAR_SIMBOL.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 11._BAB_II.pdf]
Preview
Text
11._BAB_II.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 10._BAB_I.pdf]
Preview
Text
10._BAB_I.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 12._BAB_III.pdf]
Preview
Text
12._BAB_III.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item