Analisis Kenyamanan Termal pada Ruang Kelas Berbasis Predicted Mean Vote dan Predicted Percentage of Dissatisfied. (Studi Kasus: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya, Malang).

Suweda, Lydia Damara Raj (2016) Analisis Kenyamanan Termal pada Ruang Kelas Berbasis Predicted Mean Vote dan Predicted Percentage of Dissatisfied. (Studi Kasus: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya, Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kota Malang semakin hari mengalami peningkatan temperatur. Pada tahun 1997 temperatur rata-rata Kota Malang sekitar 23,4oC. Akhir tahun 2006 meningkat menjadi 24,2oC. Pada 2008 melonjak menjadi 34,0oC. Kenaikan temperatur ini berdampak pada kenyamanan termal masyarakat, termasuk mahasiswa yang melakukan kegiatan di ruang kelas. Oleh karena itu sebagian besar instansi menggunakan air conditioner (AC) untuk menjaga kenyamanan termal. Namun temperatur AC terlalu rendah dapat memberi dampak negatif, seperti rasa kaku pada bagian tubuh tertentu, konsentrasi menurun, mengantuk, dan lainnya. Selain itu pengaturan temperatur AC yang kurang tepat dapat berdampak pada konsumsi energi. Dari penyebaran kuesioner awal kepada 105 mahasiswa pada pengaturan temperatur AC acak menunjukan sebanyak 59 orang (56,19%) merasa nyaman, 45 orang (42,86%) kurang nyaman, dan sebanyak 1 orang (0,95%) tidak nyaman. Dan sensasi termal yang dirasakan adalah 7 orang merasa sangat dingin, 28 orang merasa dingin, 19 sedikit dingin, 33 orang merasa normal, 9 orang merasa sedikit hangat, 9 orang merasa hangat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Predicted Mean Vote (PMV) dan Predicted Percentage of Dissatisfied (PPD). Terdapat 5 pengaturan temperatur AC yang digunakan yaitu 18 oC, 20 oC, 22 oC, 24 oC dan 26 oC. Dan ruang kelas diklasifikasikan berdasarkan temperatur lingkungan menjadi Kelas Kategori A (07.30- 10.00), Kelas Kategori B (10.10-12.40), Kelas Kategori C (12.00-14.40), Kelas Kategori D (13.40-15.20) dan Kelas Kategori E (16.20-18.00). Kenyamanan termal ditinjau dari dua aspek yaitu berdasarkan keadaan termal ruang kelas dengan pengukuran langsung dengan standar ASHRAE serta persepsi individu berdasarkan kuesioner. Penelitian ini berlangsung pada bulan Maret hingga April 2016 pada Ruang Kelas Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya, dan dilakukan untuk mengetahui pengaturan temperatur AC yang dapat memenuhi kenyamanan termal mahasiswa berdasarkan kedua aspek tersebut. Berdasarkan penelitian diketahui pengaturan temperatur AC yang dapat memberikan nilai PMV dan PPD terbaik adalah 26 oC untuk Kelas Kategori A, 24 oC untuk Kelas Kategori B, 22 oC untuk Kelas Kategori C dan Kategori D serta 26 oC untuk Kelas Kategori E. Dengan rekomendasi tersebut terhitung energi yang dibutuhkan secara berturut-turut adalah 17226.3 BTU/h, 18339.9 BTU/h, 19884.5 BTU/h, 19489.3 BTU/h dan 16831.1 BTU/h. Dilakukan uji independent sample test terkait hubungan jenis kelamin dan sensasi termal yang dirasakan, berdasarkan pengujian diketahui bahwa laki-laki memiliki sensasi termal lebih tinggi dibanding perempuan, sehingga direkomendasikan laki-laki memilih posisi duduk pada titik 1,2, 4, 5, 7 dan 8 untuk Ruang Kelas Layout A dan titik 1, 2, 4, 7 dan 8 untuk Ruang Kelas Layout B

English Abstract

The temperature of Malang is increasing day by day. In 1997 the average temperature was about 23,4 oC, and in the end of 2006 the temperature increased to 24,2 oC, until in 2008 the temperature of Malang reached 34,0 oC. This condition may affect the thermal comfort of people, including the student who are doing activities in the classroom. Therefore, most of the public facilities use air conditioner (AC) to maintain the thermal comfort. However, the AC temperature setting which is too low may give some negative impacts, such as numbness in certain parts of the body, decreasing in concentration, sleepy, and many more. Besides, unprecise temperature setting of AC may have an impact on energy consumption. Initial sample was taken using questionnaires to 105 occupants at a random AC temperature setting. The result shows that as many as 59 people (56.19%) feel comfortable, 45 (42.86%) feel less convenient, and as many as one person (0.95%) feel uncomfortable. While for the thermal sensation, 7 occupants feel very cold, 28 occupants feel cold, 19 bit cold, 33 occupants feel normal, 9 occupants feel a little warm, 9 occupants feel warm. The method used in this research was Predicted Mean Vote (PMV) and Predicted Percentage of Dissatisfied (PPD). There were 5 AC temperatures setting used, which are 18 oC, 20 oC, 22 oC, 24 oC and 26 oC. The classrooms are classified by the environmental temperature, which are A Category (7:30 to 10:00), B Category (10:10 to 12:40), C Category (12:00 to 14:40), D Category (13:40 to 15:20) and E Category (16.20- 18:00). Thermal comfort was viewed from two aspects, the first one by the thermal state of the classrooms with direct measurements by ASHRAE standards and the second one by the individual's perception based on questionnaire. The research was conducted from March to April 2016 in the Classroom of Department of Industrial Engineering University of Brawijaya, and performed to determine the AC temperature setting that can meet the thermal comfort of students based on both aspects. Based on the experimental results, it is known that the AC temperature setting which can provide the best PMV and PPD values in classroom are 26 oC for A Category, 24 oC for B Category, 22 oC for C and D Category, and 26 oC for E Category. The energy required for these recommendations are 17226.3 BTU/h, 18339.9 BTU/h, 19884.5 BTU/h, 19489.3 BTU/h dan 16831.1 BTU/h respectively. Independent sample test were conducted to determine the affects between sex and thermal sensations perceived, which shows that men have a higher thermal sensation than women. The recommendation is to choose the sitting position in classroom for men at the point of 1.2, 4, 5, 7 and 8 for A Layout and point 1, 2, 4, 7 and 8 for B layout

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2016/459/ 051606170
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 620 Engineering and allied operations > 620.1 Engineering mechanics and materials > 620.11 Engineering materials > 620.112 Properties of materials and nondestructive testing > 620.112 1 Resistance to thermal forces
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 02 Aug 2016 13:04
Last Modified: 11 Feb 2022 03:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/144664
[thumbnail of Cover dan Lembar Pengesahan.pdf]
Preview
Text
Cover dan Lembar Pengesahan.pdf

Download (282kB) | Preview
[thumbnail of Kata Pengantar.pdf]
Preview
Text
Kata Pengantar.pdf

Download (163kB) | Preview
[thumbnail of Daftar-daftar.pdf]
Preview
Text
Daftar-daftar.pdf

Download (115kB) | Preview
[thumbnail of Ringkasan dan Summary.pdf]
Preview
Text
Ringkasan dan Summary.pdf

Download (98kB) | Preview
[thumbnail of Skripsi.pdf]
Preview
Text
Skripsi.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item