Bulain, Adli (2016) Gedung Kuliah Kedokteran Hewan Kampus II Universitas Brawijaya dengan Konsep Bioklimatik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kota Malang merupakan kota dengan iklim tropis lembab dengan udara yang sejuk karena terletak pada dataran tinggi. Potensi geografis dan iklim yang baik di Kota Malang mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk setiap tahun secara pesat sehingga hal ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan bangunan komersial dan non komersial. Kondisi ini menyebabkan ruang terbuka hijau menjadi berkurang dan menyebabkan peningkatan suhu serta perubahan iklim mikro setempat. Kondisi temperatur udara di Kota Malang cenderung mengalami peningkatan setiap tahun. Pada tahun 2007, 2008, 2009, dan 2010 masing-masing memiliki suhu rata-rata sebesar 23.20C, 23.60C , 22.20C dan 23.90 C (BPS, 2008-2010). Sedangkan pada tahun 2011-2012 suhu di Kota Malang mencapai 30.90 C dan 32.60C (Sumarmi, 2012). Kota Malang memiliki banyak institusi ternama, salah satunya Universitas Brawijaya yang memiliki jumlah mahasiswa sangat padat. Tercatat pada tahun 2012, jumlah mahasiswa UB sebanyak 51.515 orang mahasiswa aktif, Pada tahun 2013, terdapat 16.334 mahasiswa baru di Universitas Brawijaya dari total mahasiswanya mencapai 61.511 orang. Tahun 2014 jumlah mahasiswa baru UB mencapai 13.237 mahasiswa dan total seluruh mahasiswa adalah 60.393 orang. Sedangkan pada 2015 UB menerima 11.857 mahasiswa baru dari total 59.469 mahasiswanya. Hal ini membuat Universitas Brawijaya Malang berencana akan membangun kampus II di kawasan Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Terkait banyaknya jumlah mahasiswa dan pertimbangan aspek lingkungan UB akan menerapkan konsep green campus. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan alternative bangunan yang sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan yaitu gedung kuliah kedokteran hewan dengan pertimbangan iklim dan kenyamanan bagi penggunanya dengan menggunakan konsep bioklimatik. Konsep green campus berkaitan dengan kriteria bioklimatik di antaranya orientasi, bukaan jendela, desain dinding, pembayang pasif, lansekap, open plan, dan ruang transisi. Metode perancangan yang digunakan ialah metode programatik dan pragmatik. Sedangkan analisis dan sintesis dilakukan dengan metode programatik. Hasil yang diperoleh yaitu aplikasi konsep bioklimatik pada bangunan berperan menurunkan suhu ruangan dan mampu mengatur pencahayaan alami secara efektif sehingga dapat menciptakan kenyamanan termal dan visual bagi pengguna bangunan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2016/433/051606144 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 03 Aug 2016 10:48 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 03:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/144636 |
Preview |
Text
Bab_5_Penutup.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Bab_1_PENDAHULUAN.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
Surat_fix_skripsi.pdf Download (6MB) | Preview |
Preview |
Text
daftar_isi_fix_skripsi.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Bab_2_TINJAUAN_PUSTAKA.pdf Download (5MB) | Preview |
Preview |
Text
Daftar_Pustaka_PKH.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Bab_3_METODE_PERANCANGAN.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
Bab_4_HASIL_DAN_PEMBAHASAN-compress.pdf Download (6MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |