Adnin, Chaniva (2016) Pengaruh Letak Lap Splice Dan Rasio Tulangan Longitudinal Terhadap Pola Retak Kolom Bertulangan Ringan Akibat Beban Siklik,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kolom merupakan komponen struktur yang berperan penting dalam menahan beban gempa. Kegagalan pada kolom sama halnya dengan keruntuhan total bangunan. Meskipun Indonesia terletak pada kawasan dengan intensitas gempa tinggi, bangunan yang telah berusia tua ataupun rumah penduduk banyak yang menggunakan kolom dengan rasio tulangan dibawah 1%. Kolom dengan kondisi tersebut tergolong dalam kolom bertulangan ringan yang dipercaya memiliki kapasitas beban lateral dan kapasitas simpang yang rendah. Selain itu, keterbatasan lahan juga menimbulkan dampak banyaknya bangunan bertingkat, sehingga dibutuhkan adanya lap splice pada penulangan kolom. Berdasarkan penelitian yang telah ada sebelumnya, letak lap splice dapat mempengaruhi perilaku dari kolom. Oleh karena itu, penelitian kali ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh rasio tulangan longitudinal dan letak lap splice terhadap pola retak kolom bertulangan ringan akibat beban siklik. Pada penelitian ini digunakan empat benda uji kolom dengan dimensi 150 mm x 160 mm x 800 mm. Terdapat 2 variasi dalam penelitian ini, yaitu rasio tulangan longitudinal (0,8% dan 1,1%) dan letak lap splice (dasar kolom SB dan ½ tinggi kolom SM). Benda uji dibuat dengan mutu beton 25 Mpa dan dilakukan pengujian pada umur lebih dari 28 hari. Pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban aksial konstan sebesar 0,1 P, serta beban lateral siklik pada ketinggian 640 mm dengan metode displacement control. Dari pembebanan siklik tersebut diperoleh data beban lateral dan perpindahan yang terjadi, setidaknya hingga benda uji mengalami keruntuhan lateral. Selain itu diperoleh pula data perilaku retak dengan mendokumentasikan pengujian. Hasil dari pembahasan data secara analisis aktual maupun teoritis menunjukkan benda uji dengan ρv lebih tinggi (1,1%) tentunya memiliki momen kapasitas yang lebih besar daripada benda uji dengan ρv lebih rendah (0,8%). Berdasarkan letak lap splice, benda uji SM memiliki momen kapasitas sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan benda uji SB. Untuk besarnya Pcr, tidak ada pebedaan yang signifikan karena variasi letak lap splice. Namun retak pertama pada benda uji SM terjadi dengan perpindahan lebih kecil dibandingkan benda uji SB. Sehingga benda uji SM lebih kaku dibandingkan benda uji SB. Untuk retak yang terjadi, keseluruhan benda uji banyak mengalami retak geser dan lentur pada dasar kolom hingga ketinggian sekitar 10 cm, serta sedikit retak pada ketinggian sekitar 20-23 cm dari dasar kolom. Variasi letak lap splice menunjukkan, dengan letak lap splice pada dasar kolom (SB), retak utama terjadi pada dasar kolom dengan pola retak dominan lentur. Dan untuk letak lap splice pada ½ tinggi kolom (SM), retak utama bergeser pada ketinggian sekitar 7,5 cm dengan pola retak dominan geser. Sehingga, dengan berbagai kesimpulan tersebut lebih disarankan untuk meletakkan lap splice pada ½ tinggi kolom.
English Abstract
Column is a structural component that plays an important role in resisting earthquake loads. Failure of the column same as the total collapse of the building. Although Indonesia is located in areas with high seismic intensity, age-old buildings or many houses use a column with longitudinal reinforcement ratio under 1%. Columns with these conditions classified as lightly reinforced concrete column that’s believe have a low lateral load capacity and drift capacity. In addition, limited land also impact the number of multi-level buildings, so the reinforcement need lap splice. Based on research that has been before, the location of the lap splice may effect the behavior of the column. Therefore, this present study aim to determine the effect of lap splice location and longitudinal reinforcement ratio on lightly reinforcement concrete crack pattern by cyclic load. In this study, the researcher uses four columns specimen with dimensions of 150 mm x 160 mm x 800 mm. There are two variations in this study, the longitudinal reinforcement ratio (0.8% and 1.1%) and lap splice location (base of the column and middle of the column). The specimen is made with f’c = 25 MPa and testing at the age of more than 28 days. Experiment is done by giving a constant axial load of 0.1 P and lateral cyclic load at 640 mm of height with a displacement control method. From this cyclic loaded, researcher get data of lateral load and displacement that occurs, at least until the spesiments lateral collapse is done. In addition, researcher get data of cracks behavior with taking documentation during experiment. The actual and theoretical analysis result of this study shows that specimen with higher ρv (1.1%) would have greater moment of capacity than specimens with lower ρv (0.8%). Based on the location of the lap splice, the specimen SM has a slightly higher moment capacity than the specimen SB. For the amount of Pcr, there isn’t significant difference due to variations of lap splice location. But, first crack in the specimen SM occurs with smaller displacement than the speciment SB. So that the specimen SM stiffer than the speciment SB. For the crack case, the whole of specimens cracks shear and bending at the base of the column to a height of about 10 cm, and a few cracks at a height of about 20-23 cm from the base of the column. Variations lap splice location shows, with the lap splice location on the base of the column (SB), the main crack occurs at the base of the column with a dominant bending cracks pattern. And for the lap splice location on a middle high of the column (SM), the main crack shifted at a height of about 7.5 cm with a dominant shear cracks pattern. So, by all that inferences is more advisable to put a lap splice at ½ height of the column
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FT/2016/341/051604710 |
| Uncontrolled Keywords: | earthquake load, displacement control method, shear cracks, bending cracks,-Beban gempa, metode displacement control, retak geser, retak lentur |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 11 Jun 2016 13:32 |
| Last Modified: | 25 Nov 2021 04:40 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/144533 |
Preview |
Text
SKRIPSI_CHANIVA.pdf Download (12MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |