Mardiani, Lina (2016) Pelestarian Bangunan Gedung Pelayanan Perizinan Terpadu Jawa Timur (Eks Soerabaia Handelsblad),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Gedung Pelayanan Perizinan Terpadu Jawa Timur merupakan salah satu bangunan bersejarah yang terdapat di kawasan kota lama Surabaya. Bangunan ini dibangun pada tahun 1912. pada awalnya, bangunan ini diperuntukkan bagi sebuah perusahaan surat kabar yaitu Soerabaiasch Handelsblad. Surat kabar tersebut merupakan surat kabar berbahasa belanda pertama dan terbesar di Surabaya. Ciri khas yang sangat menonjol dari bangunan ini terdapat pada bagian menara kembar dan ornamen-ornamen yang ada pada bagian fasade bangunan. Secara keseluruhan, fasade bangunan ini memiliki pengaruh dari gaya arsitektur Art Nouveau dan Art and Craft. Seiring perkembangan zaman, terjadi beberapa kali perubahan fungsi pada bangunan ini hingga akhirnya digunakan sebagai kantor milik pemerintah. Hal yang serupa juga terjadi pada bangunan-bangunan peninggalan kolonial Belanda yang lainnya di kawasan kota lama Surabaya. Pengembangan atau pemugaran dilakukan pada bangunan ini untuk menyesuaikan dengan fungsi baru bangunan. Namun diperlukan adanya koridor atau arahan yang jelas dalam pemugaran tersebut agar tidak terjadi pengurangan identitas asli bangunan sebagai bangunan bersejarah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakter spasial, visual, dan struktural bangunan serta untuk menentukan strategi dan arahan pelestarian pada Gedung P2T Jatim. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, evaluatif, dan developmen. Metode pertama yaitiu deskripstif analisis digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis karakter spasial, visual, dan struktural pada bangunan. Selanjutnya, hasil analisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis digunakan untuk menilai makna kultural dari setiap elemen bangunan menggunakan metode evaluatif. Kemudian, dilakukan penentuan strategi pelestarian pada setiap elemen-elemen yang dianalisis menggunakan metode developmen. Pada metode terakhir, terdapat tiga tingkatan pelestarian yaitu pelestarian tinggi yang menggunakan teknik pelestarian preservasi, potensial sedang dengan teknik pelestarian konservasi, dan pelestarian rendah dengan teknik pelestarian rehabilitasi. Pola susunan ruang pada Gedung P2T memiliki pola yang umum digunakan pada bangunan perkantoran kolonial yaitu bentuk linier dengan susunan ruang yang terbentuk berpola grid. Pada bagian fasade banyak ornamen yang diletakkan pada bagian dinding, pintu, jendela, kolom, atap, dan gevel. Sebagian besar ornamen tersebut berupa tonjolan-tonjolan plester dinding dan kaca patri (stained glass). Meskipun secara fasade bangunan ini dipengaruhi gaya yang berasal dari Eropa, pada beberapa elemen seperti pintu dan atap menggunakan bentuk yang menyesuaikan dengan iklim lokal. Pada aspek struktural, bangunan ini masih mempertahankan elemen struktural pada bagian dinding dan kolom. Penggunaan dinding dan kolom yang tebal dan tinggi mencadi ciri khas yang menonjol pada bangunan ini sesuai dengan karakter bangunan-bangunan Eropa lainnya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2016/306/051604440 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 15 Jun 2016 11:01 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 02:39 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/144493 |
Preview |
Text
HALAMAN_DEPAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
PENGESAHAN.pdf Download (9MB) | Preview |
Preview |
Text
5_RINGKASAN_(SUMMARY)..pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |