Atmaja, SofyanSurya (2015) Pengaruh Bukaan Jendela Terhadap Kinerja Termal Rumah Tinggal Tipe 40 Di Kota Malang, Studi Kasus Rumah Tinggal Tipe 40 Di Perumahan Griya Saxophone. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Rumah tinggal merupakan suatu bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat. Secara fungsi sebuah rumah tinggal harus menunjang aspek kenyamanan, baik kenyamanan secara fisik maupun non-fisik. Kenyamanan fisik mencakup bagaimana rumah tinggal memberikan ruang untuk penghuni dapat terjaga dari iklim tropis lembab dan perubahan lingkungan yang terjadi sehingga mutlak adanya kenyaman termal dikaji sebagai respon terhadap pentingnya hunian yang nyaman. Tingkat kenyamanan termal dapat dilihat dari kinerja termal bangunan. Kinerja termal sebuah bangunan menjadi sumber yang mempengaruhi kenyamanan termal. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijabarkan bahwa kemampuan bangunan dalam memberikan tanggapan termal tergantung kepada elemen pembentuknya. Pada kondisi panas bukaan jendela berperan mengeluarkan kelebihan panas, dan pada kondisi dingin bukaan jendela berfungsi sebagai penahan panas. Bukaan jendela pada rumah dipengaruhi oleh beberapa hal termasuk orientasi atau posisi bukaan, dan luas bukaan. Keberhasilan bukaan untuk bekerja secara optimal perlu dilihat dari berbagai aspek lain yang mempengaruhi, selain luas bukaan menjadi yang utama harus dipenuhi, orientasi yang terkait arah angin, orientasi bangunan terhadap sinar matahari, aliran udara dan pertukaran udara yang baik perlu diperhatikan. Penelitian ini fokus untuk mengetahui kinerja termal rumah tinggal tipe 40 di Kota Malang melalui pengujian faktor termal meliputi suhu dan kelembaban Penelitian dilakukan pada ruang luar (teras) dan ruang dalam yang terbagi menjadi kamar tidur depan, kamar tidur belakang. Untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kenyamanan termal. <0 dan < 15 derajat dilakukan melalui pengamatan lapangan (pengukuran) menggunakan hobo data logger dan <30, <45, <60, <90 dilakukan dengan cara simulasi melalui program ecotectBukaan jendela dengan sudut 45 dan 90 mampu memberikan pengaruh terhadap penurunan suhu, dibandingkan dengan bukaan jendela <15, <30, <45, <60. Namun demikian, berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa pada jam 10.00 hingga jam 13.00 kondisi perlakuan bukaan dengan sudut kecil justru memberikan pengaruh penurunan suhu yang lebih baik dibandingkan dengan bukaan jendela <15, <30, <45, <60. Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, rekomendasi bukaan jendela dianjurkan mengunakan tipe jendela yang mampu membuka baik pada sudut 45 dan 90, dengan tetap mempertimbangkan aspek keamanan bangunan. Kombinasi bukaan 90 derajat plafon naik 50 cm dengan insulasi dobel (ganda) mampu menurunkan suhu hingga 0.5 derajat.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2015/721/051506900 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | Indah Nurul Afifah |
Date Deposited: | 27 Oct 2015 13:57 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 04:59 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/143861 |
Preview |
Text
5._BAB_3.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
6._BAB_4.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
7._BAB_5.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
8._Daftar_Pustaka.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
2._Daftar_Isi.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
1._Cover_dan_Administrasi.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
3._BAB_1.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
4._BAB_2.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |