Pengaruh Kadar Air Terhadap Kuat Geser Tanah Ekspansif Bojonegoro Dengan Stabilisasi Menggunakan 15% Fly Ash Dengan Metode Deep Soil Mix

Rahmawati, IkaMeisyPutri (2015) Pengaruh Kadar Air Terhadap Kuat Geser Tanah Ekspansif Bojonegoro Dengan Stabilisasi Menggunakan 15% Fly Ash Dengan Metode Deep Soil Mix. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sebagai negara yang sedang berkembang saat ini Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan, seperti pembangunan gedung, jalan, dan fasilitas lainnya yang dapat membantu memperlancar Indonesia untuk menjadi negara yang lebih sejahtera. Namun tidak semua pembangunan yang dilakukan berjalan dengan sempurna, ada saja kendala baik masalah konstruksi atau daya dukung tanah dasarnya. Tanah dasar sangat perlu diperhatikan, khususnya untuk tanah lempung ekspansif yang memiliki daya dukung rendah dan sifat kembang susutnya yang tinggi, oleh karena itu diperlukan suatu perbaikan agar tanah memiliki sifat yang lebih baik. Tanah lempung ekspansif salah satunya berada di Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Untuk upaya perbaikan tanah lempung ekspansif dapat dilakukan stabilisasi tanah mekanik maupun kimiawi. Pada penelitian ini dilakukan stabilisasi kimiawi yaitu dengan cara mencampurkan bahan additive (fly ash) pada tanah dengan metode deep soil mix (DSM). Deep soil mix (DSM) merupakan upaya perbaikan dengan cara membuat kolom-kolom tanah yang dicampur dengan bahan additive pada lokasi tanah yang diperbaiki menggunakan bantuan crane dilengkapi alat hidrolik dan auger. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian uji kuat tekan bebas (unconfined compression test), uji triaksial (triaxial test), dan uji pengembangan (swelling) untuk mengaetahui kuat geser tanah dan pengembangan setelah diperbaiki. Untuk kuat geser tanah sampel dibedakan kadar air di sekitar deep soil mix yaitu (OMC-6%), (OMC-3%), OMC, (OMC+3%), dan (OMC+6%). Sedangkan untuk pengembangan (swelling) sampel dibedakan jumlah deep soil mix. Dari hasil penelitian uji kuat tekan bebas (unconfined compression test) didapatkan semakin besar kadar air pada daerah sekitar deep soil mix nilai qu, tegangan dan Cu semakin kecil, nilai terbesar yang didapatkan pada saat kadar air di sekitar deep soil mix yaitu (OMC-6%) . Nilai qu terbesar yaitu 2,297 kg/cm2 meningkat 356% dari qu tanah asli. Untuk nilai tegangan terbesar yaitu 2,137 kg/cm2 meningkat 431% dari tanah asli. Sedangkan untuk hasil Cu yaitu 1,148 kg/cm2 meningkat 128% dari tanah asli. Untuk sudut geser (ф) yang diuji dengan uji triaksial (triaxial test) didapatkan semakin besar kadar air sudut geser (ф) semakin kecil, nilai sudut geser (ф) terbesar juga didapatkan saat kadar air di sekitar deep soil mix (OMC-6%) yaitu 26,38° meningkat 448% dari tanah asli yang hanya mempunyai sudut geser (ф) 4,81°. Sedangkan untuk nilai kohesi (c) dari sampel didapatkan bahwa nilai kohesi (c) terbesar berada pada sekitar daerah OMC yaitu 0,77 meningkat 182% dari kohesi (c) tanah asli. Jumlah deep soil mix (DSM) juga mempengaruhi pengembangan tanah lempung ekspansif, semakin banyak jumlah deep soil mix pengembangan (swelling) tanah akan menurun. Pengembangan (swelling) tanah menurun 28% dari tanah asli dengan jumlah 6 deep soil mix.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2015/716/ 051506895
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 27 Oct 2015 15:17
Last Modified: 27 Oct 2015 15:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/143855
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item