Pengaruh Lebar dan Jarak Pondasi dari Tepi Lereng Terhadap Pemodelan Fisik Lereng Tanah Pasir dengan Perkuatan Geogrid pada Sudut Kemiringan 46°.

Roberth, ElZefanya (2015) Pengaruh Lebar dan Jarak Pondasi dari Tepi Lereng Terhadap Pemodelan Fisik Lereng Tanah Pasir dengan Perkuatan Geogrid pada Sudut Kemiringan 46°. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang ditengah era globalisasi ini dengan jumlah pertumbuhan penduduk yang sangan pesat. Tidak heran jika lahan pemukiman di Indonesia semakin padat. Padatnya pemukiman ini menyebabkan lahan datar dan rigid yang tersedia semakin berkurang, sehingga saat ini banyak orang yang memanfaatkan lahan yang tidak datar atau lahan lereng untuk membangun rumah dan bangunan struktur lainnya. Namun lereng memiliki sifat tanah yang lunak dan tentunya memiki resiko yang besar terhadap bahaya longsor, sehingga dibutuhkan suatu metode perbaikan tanah guna meningkatkan kualitas lereng tersebut yaitu dengan cara menyisipkan bahan perkuatan tanah geogrid kedalam lapisan tanah lereng tersebut.Geogrid merupakan produk geosintetik yang terdiri dari jaringan yang beraturan dan terhubung satu sama lainnya sehingga memungkinkan untuk saling mengunci dengan tahah, batuan , atau struktur lainnya sehingga memiliki fungsi primer sebagai perkuatan. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan boks dengan ukuran 1,5 m, lebar 1 m, dan tinggi 1 m. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lebar pondasi dan jarak pondasi ke tepi lereng yang paling optimum dengan kemiringan sebesar 46° dengan jumlah lapisan geogrid sebanyak 3 lapis, dimana menggunakan 3 variasi lebar pondasi dan 3 variasi rasio jarak pondasi ke tepi lereng. Proses pemadatan yang dilakukan yaitu dengan membagi model lereng sebanyak 7 lapisan tanah pasir dimana disetiap lapisannya dipadatkan dengan menggunakan silinder beton dengan cara digilas hingga didapatkan ketinggian yang direncanakan yaitu 10 cm. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan kontrol volume dimana nilainya didapatkan dari hasil trial and error sebelum penelitian. Proses pembebanan yang dilakukan yaitu secara bertahap setiap 5 kg hingga mencapai beban runtuh pada pemodelan lereng. Beban dimodelkan sebagai pondasi menerus yang menyalurkan beban dari load cell. Dari penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan hasil bahwa lereng yang diberi perkuatan geogrid memiliki peningkatan daya dukung yang cukup signifikan. Dimana untuk perbandingan variasi lebar pondasi didapatkan lebar pondasi yang paling optimum yaitu B = 8 cm dan rasio jarak pondasi ke tepi lereng yang paling optimum yaitu d/B = 3, namun ketika variasi jarak pondasi ke tepi lereng lebar pondasi yang paling optimum B = 4 dan rasio jarak pondasi ke tepi lereng d/B = 3. Maka dari pengujian yang telah dilakukan maka semakin besar rasio jarak pondasi ke tepi lereng maka semakin besar pula daya dukung dari pondasi tersebut.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2015/558/051506058
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 10 Sep 2015 08:53
Last Modified: 21 Oct 2021 03:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/143671
[thumbnail of SKRIPSI_GABUNGAN.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_GABUNGAN.pdf

Download (10MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item