Pengurutan Order Pesanan dan Penugasan Operator Pada Penjadwalan Produksi Jahit Sepatu (Studi Kasus: UD Wirasena Intinusa Jombang),

Aqso, AthifNaufal (2015) Pengurutan Order Pesanan dan Penugasan Operator Pada Penjadwalan Produksi Jahit Sepatu (Studi Kasus: UD Wirasena Intinusa Jombang),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

UD Wirasena Intinusa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi khusus jahit sepatu. Perusahaan melakukan kegiatan produksi berdasarkan permintaan yang masuk tanpa tindak lanjut perencanaan dan pengendalian produksi. Karena kegiatan proses produksi yang kurang terstruktur, perusahaan menghasilkan produksi yang tidak sesuai dengan target per-harinya yaitu sebesar 800 pasang/hari. Akibat dari produksi yang tidak stabil, perusahaan tidak mampu melakukan prediksi kapan order akan selesai dikerjakan. Dan ketika mendekati due date perusahaan harus melakukan kerja lembur untuk menghindari keterlambatan pengiriman. Order yang diterima oleh perusahaan dijadwalkan menggunakan Gantt chart dengan aturan-aturan yang ada. Langkah pertama dalam menjadwalkan order adalah membuat kode sebagai inisialisasi balok horizontal pada Gantt chart. Kemudian melakukan pengurutan (sequencing) alokasi operator dan order di setiap proses. Pada tahap ini, digunakan aturan First Come First Serve (FCFS) untuk setiap order yang diterima oleh perusahaan dan hubungan ketergantungan antar proses menggunakan aturan Finish to Finish (FF), Start to Start (SS), dan Finish to Start (FS). Selanjutnya dilakukan penjadwalan operator berdasarkan sequencing yang telah dilakukan sebelumnya. Tiap operator diberikan penugasan waktu kerja dan ukuran lot yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan sebuah order. Penugasan direpresentasikan pada sebuah kartu kontrol produksi. Langkah terakhir adalah menganalisis penjadwalan dan penugasan operator. Dari analisis ini dapat diketahui waktu pengerjaan masing-masing order. Kemudian dilakukan perhitungan utilitas operator. Berdasarkan hasil penjadwalan, dapat diketahui completion time, ready time, dan flow time untuk masing-masing order serta waktu total penyelesaian order (makespan). Makespan untuk order bulan Mei 2015 adalah 189,29 jam atau 23,66 hari sejak pertama kali mengerjakan order. Dapat diketahui pula bahwa dari hasil penjadwalan yang telah dilakukan, masing-masing order dapat diselesaikan sebelum waktu batas akhir penyetoran (due date). Perusahaan bisa meminta order tambahan atau mencari supplier tambahan untuk menambah hasil produksi. Rata-rata utilitas operator dari penjadwalan yang dilakukan adalah sebesar 62,44%. Penjadwalan menggunakan Gantt chart diharapkan bisa memberikan usulan perbaikan terhadap penjadwalan order pada produksi jahit sepatu.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2015/429/051505929
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 670 Manufacturing
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 03 Sep 2015 14:14
Last Modified: 23 Oct 2021 04:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/143527
[thumbnail of Athif_Naufal_A_115060700111019_Skripsi_full_version.pdf]
Preview
Text
Athif_Naufal_A_115060700111019_Skripsi_full_version.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item