Salim, MuchammadAgus (2015) Analisis Heat Stress Karyawan Hot Kitchen Berbasis Predicted Mean Vote Index (Studi Kasus di PT. Aerofood ACS, Sidoarjo),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kenyamanan terhadap lingkungan termal atau thermal comfort karyawan penting bagi perusahaan karena berpengaruh terhadap produktivitas. Karyawan yang nyaman dengan lingkungan termalnya akan lebih produktif. Ruang hot kitchen pada PT. Aerofood ACS merupakan ruang kerja yang berpotensi menimbulkan keluhan heat stress atau stress akibat suhu panas. Di dalam ruang hot kitchen terdapat peralatan yang menghasilkan panas seperti kompor, tilting pan, combi steamer, dan rice cooker. Suhu tinggi di dalam ruang hot kitchen tersebut menimbulkan berbagai keluhan heat stress karyawan seperti berkeringat, kehausan, keluar ruangan untuk bersejuk, merasakan pusing, dan merasakan lemas. Keluhan yang terjadi tersebut perlu diidentifikasi untuk kemudian dilakukan perbaikan sehingga keluhan akan berkurang atau thermal comfort meningkat. Kondisi thermal dari ruang hot kitchen dimodelkan menggunakan simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD). Setelah simulasi CFD dari ruang hot kitchen valid, kemudian dapat dilakukan analisis terhadap thermal comfort karyawan yang ada di dalamnya. Predicted Mean Vote (PMV) Index merupakan salah satu tool yang dapat digunakan untuk menilai thermal comfort dengan cara mengindikasikan sensasi dingin dan hangat yang dirasakan manusia pada skala -3 sampai +3. PMV index menilai thermal comfort dengan memperhatikan beberapa parameter, antara lain: air temperature, mean radiant temperature, air velocity, relative humidity, metabolic rate, dan clothing insulation. Penilaian PMV index digunakan untuk mengetahui sensasi thermal yang dirasakan karyawan hot kitchen saat ini. Setelah diketahui nilai PMV, selanjutnya akan dilakukan upaya untuk meningkatkan thermal comfort dengan bantuan simulasi CFD yang telah dibuat. Simulasi CFD akan menunjukkan perubahan aliran fluida dan kondisi thermal ruangan seperti air temperature, air velocity, relative humidity pada kondisi perbaikan. Setelah diketahui bagaimana kondisi thermal pada kondisi perbaikan, selanjutnya dihitung kembali thermal comfort dari karyawan. Thermal comfort karyawan dapat dikatakan meningkat dengan ditunjukkannya perubahan nilai PMV index yang semakin mendekati angka 0 (neutral). Hasil dari pengolahan data diketahui bahwa nilai clothing insulation dari seragam karyawan hot kitchen PT. Aerofood ACS memiliki nilai 0,80 clo dan nilai metabolic rate bernilai 1,8 met untuk karyawan 2, 3, 4, 5, 6 dan 2,0 met untuk karyawan 1, 7, 8. Air temperature di lokasi karyawan memiliki nilai yang berbeda-beda di antara 33,1oC hingga 36,4oC. Relative humidity di lokasi karyawan berada di antara 36,9% hingga 45,3%. Air velocity di lokasi karyawan berada di antara 0,06 m/s hingga 0,21 m/s. Hasil dari perhitungan PMV menunjukkan bahwa nilai PMV index tertinggi ada pada karyawan 1 dan 6 yaitu 3,09. Nilai terendah dirasakan karyawan 5 yaitu 2,54. PMV index untuk seluruh karyawan hot kitchen berada di antara +2,5 hingga +3,5. Angka tersebut memiliki arti bahwa sensasi thermal yang dirasakan seluruh karyawan adalah hot atau panas. Sensasi thermal tersebut dapat menimbulkan dampak strong heat stress apabila dirasakan berkelanjutan. Rekomendasi perbaikan 1 dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dari pembuangan suhu panas dari alat masak. Hal ini diberikan karena air temperature ruangan bernilai tinggi. Rekomendasi perbaikan 1 diberikan dengan penambahan daya hisap pada exhaust fan atau tempat keluarnya udara yang semula 1.150 m3/h menjadi 6.800 m3/h. Rekomendasi perbaikan 2 diberikan karena masih tingginya nilai PMV untuk karyawan 1, 7, dan 8. Dari hasil simulasi CFD rekomendasi perbaikan 1 terlihat bahwa di daerah karyawan 1 tidak terdapat inlet mauput outlet sehingga terjadi perputaran udara pada daerah tersebut. Rekomendasi perbaikan 2 diberikan dengan penambahan AC di dekat karyawan 1. Apabila rekomendasi perbaikan 1 dan 2 diterapkan pada ruangan hot kitchen, maka PMV Index karyawan akan turun antara 0,76 hingga 1,23. Penurunan PMV index terbesar terjadi pada karyawan 6 yaitu sebesar 1,23 dan penurunan terkecil terjadi pada karyawan 1 yaitu sebesar 0,76. Seluruh karyawan diprediksi akan mengalami perubahan sensasi thermal dari yang semula hot atau panas menjadi warm atau hangat dan berpotensi moderate heat stress. Penurunan PMV index tersebut mengindikasikan bahwa thermal comfort karyawan meningkat dan heat stress yang terjadi akan berkurang. Dengan thermal comfort yang meningkat maka efisiensi kerja dan produktivitas karyawan hot kitchen di PT. Aerofood ACS juga akan meningkat.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FT/2015/417/051505917 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 670 Manufacturing |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 03 Sep 2015 09:57 |
| Last Modified: | 23 Oct 2021 04:30 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/143514 |
Preview |
Text
9._Daftar_Pustaka.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
7._Bab_4.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
5._Bab_2.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
4._Bab_1.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
8._Bab_5.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
6._Bab_3.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
2._Pernyataan_Orisinalitas.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
0._Cover-Lembar_Persetujuan.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
1._Lembar_Pengesahan.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
3._Kata_Pengantar_-_Daftar_-_Ringkasan_-_Summary.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |