Rasyid, MuhammadSyarif (2015) Pengaruh Variasi Holding Time Terhadap Kekerasan Aluminium Silicon Daur Ulang Pada Semiautomatic Pouring System,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Aluminium merupakan material yang sering digunakan untuk proses manufaktur seperti pengecoran, permesinan, dan pembentukan. Aluminium dipilih karena memiliki high strength to weight ratio, selain itu titik lebur dari aluminium(6600C) rendah dibandingkan dengan besi atau baja. Aluminium dapat diproduksi menggunakan 2 cara, yaitu dengan mengkonveris bauksit dan proses recycling. Untuk mengkonversi bauksit menjadi aluminium perlu melalui beberapa proses, yang pertama adalah proses bayer (mengkonversi bauksit menjadi alumina) dan yang kedua adalah Hell-Heroult Process (mengkonversi alumina menjadi aluminium). Aluminium yang didapatkan dari proses bayer dan Hell-Heroult disebut aluminium primer. Aluminium primer memiliki kemurnian yang tinggi, hanya saja perlu energi yang besar untuk memproduksinya, yaitu sekitar 15,7 kWh per kilogram aluminium. Cara mengatasi permasalahan energi tersebut adalah dengan proses recycling, proses ini melibatkan scrap yang hanya membutuhkan 5% dari energi yang digunakan untuk memproduksi aluminium dari bauksit. Aluminium yang diproduksi dari proses recycling disebut aluminium sekunder. Aluminium juga memiliki kekurangan pada sifat mekaniknya, yaitu kekerasannya yang rendah dibandingkan dengan besi dan baja. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan penambahan unsur paduan seperti silicon. Pada penelitian ini menggunakan paduan Al-Si daur ulang yang berasal dari piston bekas dengan variasi waktu holding dalam kondisi cair saat proses peleburan. Waktu holding yang digunakan untuk spesimen A adalah 5 menit, spesimen B 10 menit, spesimen C 15 menit, Spesimen D 20 menit, dan spesimen E 25 menit dengan suhu 6600C pada masing-masing spesimen. Kemudian dilakukan pengambilan foto mikrostruktur dan pengujian kekerasan pada setiap spesimen. Dari hasil foto mikrostruktur dapat dilakukan proses perhitungan untuk mengetahui ukuran butir dari masing-masing spesimen. Ukuran butir paling besar ada pada spesimen A dengan waktu holding 5 menit yaitu 62,7 μm, sedangkan yang terkecil ada pada spesimen E dengan waktu holding 25 menit yaitu 44,568 μm. Untuk hasil pengujian kekerasan pada setiap spesimen didapatkan hasil dengan nilai kekerasan tertinggi ada pada spesimen E yaitu 47,3 HRB (86,3 BHN), sedangkan yang memiliki nilai kekerasan paling rendah adalah spesimen A yaitu 42,28 HRB (81,9 BHN). Dari hasil foto mikrostruktur dan uji kekerasan pada penelitian ini dapat diketahui bahwa semakin lama waktu holding maka ukuran butir juga akan semakin mengecil dan persebarannya merata. Semakin lama waktu holding juga dapat meningkatkan nilai kekerasan pada paduan Al-Si daur ulang. Hal ini disebabkan semakin lamanya waktu holding yang digunakan maka memberikan kesempatan pada aluminium dan silikon bisa saling berdifusi dan menyebar semakin dalam.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2015/399/051505276 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 14 Aug 2015 14:36 |
Last Modified: | 23 Oct 2021 02:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/143491 |
Preview |
Text
skripsi_muhammad_syarif_rasyid.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |