Ameliawati, Sisca (2015) Perbaikan Kualitas dari Asap Cair Masyarakat dengan Metode Distilasi Fraksinasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Asap cair merupakan hasil kondensasi asap dari pirolisis biomassa yang mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin. Asap cair dapat digunakan dalam berbagai industri besar, yang paling banyak digunakan adalah pada industri makanan sebagai pengawet makanan dan pemberi aroma dan citarasa pada makanan. Dalam penggunaannya di industri makanan, FAO telah menetapkan kadar komponen yang dianjurkan dalam asap cair untuk dimanfaatkan sebagai smoke flavouring agent. Di Indonesia, produksi asap cair banyak dihasilkan oleh pengrajin tempurung kelapa sebagai produk samping dari pembuatan arang. Asap cair yang dihasilkan oleh masyarakat di Indonesia umumnya memiliki warna hitam pekat dikarenakan masih terdapat pengotor berupa tar sehingga membuat asap cair tersebut memiliki kualitas yang masih rendah untuk digunakan dalam suatu industri sehingga dibutuhkan pemurnian pada asap cair hasil produksi masyarakat Indonesia agar asap cair dapat dipisahkan dari pengotornya dan dapat dimanfaatkan dalam industri. Pemurnian asap cair telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti, dimana diketahui bahwa metode distilasi merupakan metode yang lebih efektif daripada metode pemurnian yang lain berupa filtrasi dan sedimentasi. Metode distilasi fraksinasi adalah metode pemisahan komponen berdasarkan titik didihnya yang dilakukan dengan menggunakan kolom distilasi dimana terdapat stage-stage sepanjang kolom yang memperlama kontak antara uap dan liquid sehingga didapatkan hasil distilat dengan kemurnian yang lebih tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mencari kondisi optimum pada metode distilasi fraksinasi sebagai upaya pemurnian asap cair yang dihasilkan oleh masyarakat agar dapat meningkatkan kualitas asap cair masyarakat sehingga memenuhi persyaratan yang dianjurkan oleh FAO sebagai flavouring agent. Pada penelitian ini, bahan baku yang digunakan berupa asap cair dari tempurung kelapa yang diperoleh dari Sampang, Madura. Proses distilasi dilakukan dengan mendidihkan bahan baku sebanyak 300 mL pada tekanan barometrik di temperatur 98ᴼC dengan memvariasikan waktu distilasi (20, 40 dan 60 menit) dan panjang kolom distilasi (kolom Vigreux sepanjang 30, 50 dan 70 cm). Pada penelitian ini didapatkan bahwa proses distilasi fraksinasi optimum ketika menggunakan panjang kolom 50 cm dan waktu distilasi selama 60 menit dengan menghasilkan persentase asam asetat sebesar 8.29% dan fenol sebesar 0.00463% pada distilat asap cair. Berdasarkan uji organoleptik, tingkat kesukaan responden ikan yang direndam dengan sampel distilat asap cair cenderung merata dengan hasil ikan yang memiliki warna kecokelatan, aroma kuat dan tekstur yang lunak
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2015/346/051504723 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering and related technologies |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Kimia |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 13 Aug 2015 10:43 |
Last Modified: | 13 Aug 2015 10:43 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/143422 |
Actions (login required)
View Item |