Dwijaya, FerlycAchmat (2014) Kajian Bahan Dasar (Lempung) Terhadap Karakteristik Mekanik Batu Bata Yang Dihasilkan Dan Kesesuaian Fungsi Berdasarkan Diagram Winkler. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Batu bata merupakan bahan bangunan yang kerap dipakai dalam setiap pembangunan di masyarakat dan telah dipakai sejak lama. Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk aplikasi teknik sipil yang bersifat struktural dan non struktural. Persentase Clay memiliki peranan yang signifikan pada proses pembentukan batu bata. Clay pada dasarnya berperan sebagai perekat melalui proses vitrifikasi dalam proses pembakaran namun terlalu banyak persetase clay juga menyebabkan susut yang tinggi. Oleh sebab itu diperlukan proses pencampuran dan pembentukan batu bata yang dapat mengatasi hal ini. Proses pengerjaan batu bata sampel Gondanglegi dan Tegalweru masih dengan cara tradisional. Pengujian yang dilakukan dibagi dua tahap yaitu : pengujian gradasi campuran tanah liat dan pengujian kuat tekan batu bata. Pengujian gradasi campuran tanah liat didapatkan dari anailis saringan dan analisis hidrometer. Hasil gradasi campuran tanah liat kemudian dibagi ke dalam tiga kelompok (sand, silt, clay) yang selanjutnya akan diplotkan ke dalam diagram Winkler. Sedangkan Pengujian kuat tekan batu bata dilakukan dengan 2 metode, yaitu : metode kubus dan metode ASTM C67-07. Hasil kuat tekan kemudian akan dilihat apakah telah memenuhi standar yang ditentukan dalam Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa yaitu 30 kg/cm2 Hasil pengujian yang dilakukan mendapatkan dua parameter, yaitu golongan kegunaan tanah liat berdasarkan diagram Winkler dan kuat tekan batu bata. Pada campuran tanah liat sampel Gondanglegi dan Tegalweru sama-sama masuk kedalam golongan III yang artinya dapat dibentuk menjadi bata berongga dan genteng. Hasil kuat tekan menunjukkan bahwa baik batu bata sampel Gondanglegi maupun Tegal tidak ada yang memenuhi standar kuat tekan yaitu 30 kg/cm2. Hasil pengujian kemudian diperbandingkan dengan campuran tanah liat rekomendasi Indian Standart (IS 2117-1991) tidak ada perbedaan golongan, rekomendasi IS menunjukkan campuran tanah liat yang juga memasuk golongan II dan III bukan golongan I yaitu dapat dibentuk menjadi bata pejal. Pada riset Structural Masonry : Properties and Behaviour dengan daerah cakupan produksi bata yaitu Banglore dan sekitarnya didapatkan bahwa rata-rata kuat tekan yang dihasilkan diatas 3 MPa (Rao, 2008). Pada percobaan tersebut juga terlihat bahwa kandungan clay pada campuran tanah liat masih dibawa kandungan clay pada sampel Gondanglegi dan Tegalweru. Pengolahan tanah liat sampel Gondanglegi dan Tegalweru masih termasuk kedalam soft mud process sehingga membutuhkan banyak penambahan air pada campuran tanpa adanya batasan yang jelas yang dapat berakibat retak akibat susut dan kurang padatnya batu bata yang dihasilkan. Penambahan abu sekam padi umum digunakan untuk mencegah retak.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2014/682/051407764 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 26 Nov 2014 10:31 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 15:33 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/143010 |
Preview |
Text
bab_2.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
Cover.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
cover_awal.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
KATA_PENGANTAR.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
LEMBAR_PERSETUJUAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
6.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
7.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
8.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
9.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
10.pdf Download (5MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_I.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
lampiran.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |