Sasongko, Hematang (2014) Evaluasi Pola Operasi Waduk Selorejo Akibat Perubahan Iklim Di Kabupaten Malang Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pembuatan penampungan air atau yang dikenal dengan waduk adalah bangunan yang dibangun dengan fungsi utama menampung air hujan. Air yang masuk ke waduk juga berasal dari debit sungai yang dibendung. Ketersediaan air pun dapat dijaga sepanjang tahun, baik selama musim penghujan maupun musim kemarau. Waduk Selorejo adalah waduk yang difungsikan untuk menampung kelebihan air hujan dan debit Sungai Brantas, untuk kemudian disimpan. Debit sungai digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dimusim kemarau. Debit yang dialirkan bergantung pada kebutuhan di hilir, yaitu memenuhi kebutuhan air irigasi pada daerah irigasi hilir Selorejo. Perubahan iklim merupakan perubahan baik pola maupun intensitas unsur iklim pada waktu tertentu. Lebih sering terjadinya kejadian cuaca ekstrim, menyebabkan berubahnya pola musim dan peningkatan luasan daerah rawan kekeringan. Perubahan iklim merupakan perubahan pada komponen iklim yaitu suhu, curah hujan, kelembaban, evaporasi, arah dan kecepatan angin, dan perawanan. Perubahan iklim dapat menyebabkan adanya pergeseran musim. Dalam proses pembuatan studi ini menggunakan data-data sekunder antara lain data curah hujan dan data pola operasi waduk. Data curah hujan digunakan untuk mencari basis perubahan iklim selama 20 tahun. Kemudian dianalisa muka air waduk, debit inflow , dan debit outfow sebelum dan sesudah perubahan iklim terjadi. Dalam analisa selanjutnya dilakukan untuk melihat debit inflow dan debit outfow pada bulan basah dan bulan kering tiap tahun. Kemudian dapat dilihat perbedaan apa yang terjadi selama 20 tahun. Langkah selanjutnya merupakan analisa produksi listrik pada PLTA dan air irigasi waduk Selorejo pada saat sebelum dan sesudah perubahan iklim terjadi. Dari hasil perhitungan produksi energi listrik sebelum perubahan iklim terjadi waduk Selorejo dapat memproduksi energi listrik rata-rata sebesar 28,55 juta kWh per tahunnya. Sesudah perubahan iklim terjadi penurunan produksi listrik rata-rata sebesar 22,41 juta kWh per tahunnya. Pada tahun 1999 energi listrik mengalami penurunan sebesar 19,73 juta kWh per tahun. Untuk kebutuhan air irigasi pada daerah irigasi di hilir waduk selama periode perubahan iklim terjadi waduk Selorejo masih dapat menyuplai air irigasi sebesar 11 m 3 /dt per bulan selama 1 tahun secara kontinyu. Pada bulan-bulan tertentu masih khususnya pada musim kemarau, terjadi kekurangan air sehingga waduk Selorejo akan memberi air dengan membuka pintu pelimpah ( barrage ) jika dalam kondi si kekurangan debit air irigasi.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2014/668/051407574 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 13 Nov 2014 09:39 |
Last Modified: | 23 Dec 2021 02:12 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/142994 |
Preview |
Text
Skripsi_Hematang_Sasongko_(0810640039).pdf Download (9MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |