Perbandingan Metode Pert Dan Fuzzy Logic Application For Schedulling (Flash) Pada Penjadwalan Proses Fabrikasi Boiler (Studi Kasus: PT Indonesian Marine Corp. Ltd.)

Vizkia, Naura (2014) Perbandingan Metode Pert Dan Fuzzy Logic Application For Schedulling (Flash) Pada Penjadwalan Proses Fabrikasi Boiler (Studi Kasus: PT Indonesian Marine Corp. Ltd.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sebuah perusahaan yang menghasilkan produk dalam jumlah terbatas dengan kompleksitas tinggi pada umumnya selalu menerapkan konsep manajemen proyek. Salah satu bentuk aktivitas manajemen proyek adalah penjadwalan. Penjadwalan dilakukan untuk memprediksi durasi waktu yang diperlukan dalam penyelesaian sebuah proyek. PT Indonesian Marine Corp. Ltd. (Indomarine) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi infrastruktur dan industrial plant yang terkait dengan berbagai kebutuhan industri manufaktur terutama untuk produk boiler. Saat ini Indomarine menggunakan Critical Path Method (CPM) dalam melakukan penjadwalan proses fabrikasi boiler. Pada pelaksanaannya, sering terjadi ketidaksesuaian waktu penyelesaian proses fabrikasi antara rencana dengan aktualnya. Untuk mendapatkan metode yang memberikan hasil penjadwalan yang paling optimal, penelitian ini membandingkan waktu penyelesaian proses fabrikasi pada boiler menggunakan metode saat ini (CPM), PERT dan Fuzzy Logic Application for Scheduling (FLASH) terhadap waktu aktualnya. Di akhir penelitian juga dibandingkan terminologi probabilitas dan posibilitas dalam memperkirakan waktu penyelesaian proses fabrikasi. Perhitungan dengan metode CPM dan PERT pada penelitian ini menggunakan software Microsoft Project 2007. Perhitungan waktu penyelesaian proyek dilakukan pada dua produk yang memiliki tingkat kompleksitas berbeda, yaitu produk Boiler WR-1100 FM dan Fire Tube Boiler F 30 L. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kompleksitas produk (jumlah aktivitas) terhadap hasil penjadwalan, khususnya pada FLASH. FLASH mengasumsikan durasi aktivitas merupakan Triangular Fuzzy Number (TFN), dimana karakteristik proyek seperti earliest dan latest times serta waktu penyelesaian proyek didapatkan menggunakan operasi aritmatika TFN. Berdasarkan hasil penjadwalan PERT dan FLASH, probabilitas (PERT) dan posibilitas (FLASH) dihitung untuk perkiraan waktu penyelesaian proses fabrikasi. Selanjutnya dilakukan perbandingan hasil perhitungan dari metode CPM, PERT dan FLASH terhadap waktu penyelesaian aktualnya serta terminologi probabilitas dan posibilitas dalam memperkirakan waktu penyelesaian proses fabrikasi. Berdasarkan hasil analisis dan perbandingan metode, PERT memberikan rata-rata waktu penyelesaian proyek paling optimal untuk kedua produk yaitu Boiler WR-11100 FM selama 147 hari dan Fire Tube Boiler F 30 L selama 37 hari dengan selisih terhadap waktu penyelesaian aktual terkecil masing-masing 11 dan 6 hari. Hasil perhitungan FLASH menunjukkan bahwa semakin bertambahnya jumlah aktivitas suatu proyek, maka semakin besar pula interval pada optimis-pesimis. Dimana hal tersebut menunjukkan semakin tinggi ketidakpastian waktu penyelesaian aktualnya berada dalam interval tersebut. Kekurangan tersebut mengakibatkan FLASH tidak dapat digunakan pada Indomarine yang memiliki sebagian besar produk dengan kompleksitas tinggi. Terdapat perbedaan antara probabilitas dan posibilitas, dimana besarnya probabilitas bergantung pada standar deviasi serta perbedaan nilai yang dicari dengan rata-ratanya, sedangkan posibilitas akan semakin besar jika nilai tersebut mendekati nilai most likely-nya.

English Abstract

A company which produces high complexity product in limited quantities commonly use the concepts of project management. One of project management activities is scheduling, it is used to predict the completion time of a project. PT Indonesian Marine Corp. Ltd. (Indomarine) is a company engaged in the field of infrastructure construction & industrial plant related to the various needs of the manufacturing industry, especially for boiler products. Currently, Critical Path Method (CPM) is used in Indomarine for scheduling the boiler fabrication process. In practice, there is often found a discrepancy between planning and actual completion time of the fabrication process. In order to obtain a method that provides the optimal solution of scheduling problems, this paper compare the completion time of the boiler fabrication process using the current method (CPM), PERT and Fuzzy Logic Application for Scheduling (FLASH) with the actual completion time. In the end of this paper also compare the terminology of probability and possibility in predict completion time of the fabrication process. The calculations of CPM and PERT methods in this study is conducted by using Microsoft Project 2007. The project completion time is calculated on the two products which have different levels of complexity, Boiler WR -1100 FM and Fire Tube Boiler F 30 L, to determine whether there is an influence of product complexity (number of activities) to the scheduling results, especially for FLASH. FLASH assumes that the duration of activities are Triangular Fuzzy Numbers (TFN). The project characteristics such as earliest and latest times and project completion time are calculated as TFN by forward and backward pass using the fuzzy arithmetic operational model. Based on the results of PERT and FLASH, probabilities (PERT) and possibilities (FLASH) are calculated for estimating the completion time of the fabrication process. Further, the results of CPM, PERT and FLASH method are compared with the actual completion time. The terminology of probability and possibility in estimating the completion time of the fabrication process are also compared. Based on the analysis and comparison of methods, PERT provides the optimal solution for both products. Mean completion time of the fabrication process for Boiler WR-1100 FM is 147 days and Fire Tube Boiler F 30 L is 37 days with the differences between actual and mean completion time of each product is 11 and 6 days. The FLASH result shows that the more the number of activities in a project, the greater the interval on the optimistic-pessimistic. It causes become higher the uncertainty of the actual completion time falls within the range. From that disadvantages, FLASH cannot be used in Indomarine since the most of the products there have high complexity. In the end, there is a distinction between probability and possibility, in which the probability depends on standard deviation and the difference between value and mean,while becomes greater the possibility if the value is approaching its “most likely”.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2014/420/051404998
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 670 Manufacturing
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 29 Aug 2014 10:18
Last Modified: 15 Nov 2021 07:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/142716
[thumbnail of SKRIPSI_FULL.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_FULL.pdf

Download (8MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item