Analisa Kekeringan Menggunakan Metode Theory of Run pada Sub DAS Ngrowo.

Pratama, Adyansah (2014) Analisa Kekeringan Menggunakan Metode Theory of Run pada Sub DAS Ngrowo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Masalah kekeringan menjadi hal rutin yang terjadi di Indonesia, tetapi penanganan untuk pencegahan dan penanggulangan sangat lamban sehingga menjadi masalah berkepanjangan yang tidak terselesaikan. Bahkan terus berulang dan semakin menyebar ke daerah-daerah yang tadinya tidak berpotensi terjadi kekeringan. Terjadinya pergeseran musim dapat mengakibatkan kemarau panjang sehingga terjadi kekeringan. Pada tahun 2009 Balai Besar Wilayah Sungai Brantas mengeluarkan peta rawan Kekeringan di Wilayah Sungai Brantas, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung termasuk lokasi yang rawan kekeringan. Selain itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga menyatakan Wilayah Kabupaten Trenggalek memiliki tingkat resiko kekeringan yang tinggi. Tujuan dari studi ini adalah melakukan analisa untuk mengetahui tingkat kekeringan dan durasi kekeringan yang dapat terjadi di suatu daerah, sehingga bisa dijadikan sebagai peringatan awal akan adanya kekeringan yang lebih jauh. Salah satu metode untuk analisa kekeringan adalah menggunakan metode theory of run. Metode ini pertama kali dikembangkan oleh Yevjevich pada Agusutus 1967, pada tahun 2004 Departemen Pekerjaan Umum membuat pedoman perhitungan indeks kekeringan menggunakan teori run. Metode ini bertujuan untuk melakukan penghitungan indeks kekeringan berupa durasi kekeringan terpanjang dan jumlah kekeringan terbesar pada lokasi stasiun hujan yang tersebar di suatu wilayah. Lokasi studi berada pada Sub DAS Ngrowo, data hujan yang digunakan adalah data hujan bulanan selama 20 tahun (1993-2012) dari 18 stasiun hujan. Setelah melakukan analisa kekeringan menggunan metode theory of run dibuat peta kekeringan dengan bantuan tools kriging pada software Arc GIS. Hasil studi menunjukkan bahwa durasi kekeringan paling lama sebesar 17 bulan yang terjadi pada tahun 1998 di stasiun hujan Pule. Kekeringan tersebut merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya yaitu tahun 1997. Dimulai pada bulan Januari 1997 hingga Mei 1998. Untuk jumlah kekeringan kumulatif terbesar terjadi juga pada stasiun hujan Pule yang terjadi pada tahun 1998 dengan jumlah -2303 mm. Kekeringan tersebut merupakan kumulatif dari tahun sebelumnya yaitu tahun 1997. Dimulai pada bulan Januari 1997 hingga Mei 1998. Berdasarkan hasil pembuatan peta sebaran kekeringan dengan menggunakan bantuan metode krigging pada software Arc GIS, tahun paling kering terjadi pada tahun 1997, sedangkan tahun paling basah terjadi pada tahun 2010. Dari hasil analisa juga disimpulkan bahwa kekeringan meteorologi berhubungan dengan kekeringan hidrologi. Selain itu kekeringan meteorologi yang terjadi juga memiliki korelasi terhadap nilai SOI (Southern Oscillation Index) yang merupakan indikator terjadinya El Nino.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2014/351/051404618
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 02 Sep 2014 09:10
Last Modified: 15 Nov 2021 02:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/142639
[thumbnail of 4._RINGKASAN.pdf]
Preview
Text
4._RINGKASAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 5._KATA_PENGANTAR.pdf]
Preview
Text
5._KATA_PENGANTAR.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 7._BAB_I.pdf]
Preview
Text
7._BAB_I.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 6._DAFTAR_ISI,_GAMBAR,_TABEL.pdf]
Preview
Text
6._DAFTAR_ISI,_GAMBAR,_TABEL.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 8._BAB_II.pdf]
Preview
Text
8._BAB_II.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 9._BAB_III.pdf]
Preview
Text
9._BAB_III.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of 10._BAB_IV.pdf]
Preview
Text
10._BAB_IV.pdf

Download (6MB) | Preview
[thumbnail of 11._BAB_V.pdf]
Preview
Text
11._BAB_V.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 12._DAFTAR_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
12._DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 13._LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
13._LAMPIRAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 2._LEMBAR_PERSETUJUAN.pdf]
Preview
Text
2._LEMBAR_PERSETUJUAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 3._LEMBAR_PENGESAHAN.pdf]
Preview
Text
3._LEMBAR_PENGESAHAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 1._COVER.pdf]
Preview
Text
1._COVER.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item