Noorwantoro, Muhammad (2014) Analisa Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor di DAS Upper Brantas Menggunakan Sistem Informasi Geografi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kota Batu memiliki keadaan topografi dan kemiringan lereng curam (> 25%). Jenis tanah dominan adalah andosol yang memiliki sifat peka erosi dan curah hujan tahun 2013 lebih dari 1500 mm menjadikan Kota Batu tergolong daerah yang rawan terjadi longsor. Hal ini juga ditunjang dengan telah terjadi 35 kali kejadian longsor di sepanjang tahun 2013. Untuk menghindari jatuhnya korban yang lebih besar dan banyak akibat bahaya tanah longsor, diperlukan upaya-upaya yang mengarah kepada tindakan meminimalisir akibat yang akan ditimbulkan. Untuk dapat memantau dan mengamati fenomena tanah longsor diperlukan adanya suatu analisa dan pemetaan daerah rawan longsor yang mampu memberikan gambaran kondisi kawasan yang ada berdasarkan faktor-faktor penyebab terjadinya tanah longsor. Selain itu juga kita bisa mengetahui sebaran daerah rawan longsor dan faktor utama penyebabnya sehingga kita bisa merumuskan upaya penanggulangan. Penentuan daerah kerawanan tanah longsor dilakukan berdasarkan tujuh parameter yaitu kemiringan lereng, curah hujan, tata guna lahan, geologi, kedalaman solum, tekstur tanah, permeabilitas tanah. Masing-masing parameter tersebut dilakukan pembobotan atau pemberian nilai yang mempunyai pengaruh terhadap terjadinya tanah longsor. semakin besar nilai bobot yang diberikan artinya semakin memiliki kepekaan terhadap terjadinya tanah longsor. Ketujuh faktor di overlay dan dilakukan perhitungan skor kumulatif sehingga didapatkan peta persebaran daerah rawan longsor. Tingkat kerawanan bencana tanah longsor di daerah penelitian dibagi menjadi tiga kelas yaitu daerah dengan tingkat kerawanan rendah (23,84 km2/14,84%), tingkat kerawanan sedang (112,37 km2/69,96%) dan tingkat kerawanan tinggi (24,42 km2/15,20%). Di daerah dengan tingkat kerawanan rendah merupakan daerah permukiman dengan kemiringan lereng datar dan permeabilitas tanah tergolong kelas excessive. Daerah dengan tingkat kerawanan sedang merupakan daerah permukiman, sawah dan hutan dengan kemiringan lereng landai (8-25%) sedangkan daerah dengan tingkat kerawanan tinggi merupakan daerah dominan persawahan dengan kemiringan lereng curam (>25%), permeabilitas tanah tergolong kelas well dengan jenis batuan yang dominan adalah batuan gunung api kuarter atas gunung panderman. Curah hujan yang terjadi lebih dari 1500 mm/tahun. Kecamatan Bumiaji merupakan daerah yang paling berpotensi terjadi tanah longsor. Sekitar 21,47 km2 merupakan daerah dengan tingkat kerawanan tinggi. Untuk Desa yang harus diwaspadai berpotensi terjadi tanah longsor adalah Desa Tulungrejo di Kecamatan Bumiaji dengan luasan daerah dengan tingkat kerawanan tinggi adalah 12,54 km2.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2014/275/051403567 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 02 Jul 2014 13:31 |
Last Modified: | 10 Nov 2021 06:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/142559 |
Preview |
Text
BAB_V.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_ISI,_DAFTAR_TABEL,_DAFTAR_GAMBAR.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Daftar_pustaka.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
KATA_PENGANTAR.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_II.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_III.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_I.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_IV.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
RINGKASAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |