Rifqi, Muhammad (2014) Posisi Wanita Pada Rumah Tradisional Baanjungan Di Banjarmasin. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perbedaan identitas, geografis ekologis, pengalaman sejarah, sistem sosial, kepercayaan menimbulkan berbagai kebudayaan daerah yang berlainan. Suku Banjar adalah suku yang hidup sejak dulu dan mendominasi pulau Kalimantan khususnya Provinsi Kalsel. Terbentuknya 11 tipe Rumah Tradisional Banjar tidak dapat dilepaskan dari beberapa aspek penting, seperti aspek sosial. Aspek sosial tidak hanya merupakan aspek dasar yang penting dalam arsitektur. Studi ini mengambil ruang sosial yang dipengaruhi oleh aspek sosial masyarakat Banjar sebagai objek penelitian, dikarenakan ruang sosial sangat penting bagi rumah-rumah tradisional manapun, tidak terkecuali Rumah Banjar. Ruang merupakan unsur pokok dalam memahami arsitektur, ruang berfungsi sebagai wadah aktivitas manusia baik secara fisik maupun nonfisik. Arsitektur tidak bisa dilepaskan dari aspek sosial yang merupakan bagian nonfisik dari arsitektur. Rumah Baanjungan yang berjumah 11 tipe mengakibatkan perbedaan ruang sosial yang dipengaruhi oleh aspek sosial masing-masing keluarga yang menarik untuk diteliti. Rumah tradisional yang masih bertahan berada dalam kondisi yang memprihatinkan, banyak bagian-bagian rumah tersebut yang sudah rusak sama sekali. Studi ini dilakukan dengan tujuan pokok mengetahui ruang sosial dalam rumah Baanjungan di Kota Banjarmasin dengan cara mengamati aspek sosial pada ruang dalam setiap sampel lewat gambar denah atau pengamatan langsung dan wawancara dengan penghuni untuk menggali data dokumenter, yaitu dengan metode penelitian deskriptif kualitatif.
English Abstract
Differences identity, ecological geographical, historical experiences, social systems, cultural beliefs give rise to various different areas. Banjar tribe is a tribe that lived long ago and dominates the island of Borneo, especially South Kalimantan. The formation of 11 types of Banjar Traditional House can not be separated from some important aspects, such as social aspects. The social aspect is not only a fundamental aspect that is important in architecture. This study took a social space which is influenced by the social aspect of Banjar as an object of research, because the social space is very important for any traditional houses, house Banjar no exception. Space is an essential element in understanding the architecture, the space serves as a container of human activities both physical and nonphysical. Architecture can not be separated from the social aspects that are part of the non-physical architecture. Baanjungan house that berjumah 11 result in different types of social space which is influenced by the social aspect of each family are interesting to study. Traditional houses that still survive are in poor condition, many parts of the house that has been damaged at all. This study was conducted with the ultimate goal of social space in the home knowing Baanjungan in Banjarmasin by way of observing the social aspects of the space in each sample floor plan or through direct observation and interviews with occupants of the documentary to explore the data, namely the descriptive qualitative research method.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2014/270/051403480 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 01 Jul 2014 11:04 |
Last Modified: | 10 Nov 2021 06:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/142554 |
Preview |
Text
DAFTAR_ISI_sidang_(Autosaved).pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
revisi_BAB_1-5_sidang.pdf Download (14MB) | Preview |
Preview |
Text
Cover_sidang.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |