Pengaruh Induksi Magnet Eksternal Terhadap Laju Pendinginan Dan Kekuatan Impak Hasil Pengelasan Baja QTS

Prasetyawan, ZhenaHaryo (2014) Pengaruh Induksi Magnet Eksternal Terhadap Laju Pendinginan Dan Kekuatan Impak Hasil Pengelasan Baja QTS. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Baja hot roll quenched merupakan baja karbon rendah yang memiliki kadar karbon 0,29%. Baja ini diproduksi dengan proses rol panas yang kemudian disemprot dengan air. Untuk meningkatkan ketangguhan baja tersebut dilakukan proses finishing berupa perlakuan panas tempering sehingga produk plat ini dinamai hot roll Quench Tempered Steel (QTS). Baja ini umumnya digunakan sebagai bahan di industri pertahanan terutama untuk pembuatan kendaraan tempur yang biasa disebut baja armor. Namun baja QTS ini masih memiliki kekurangan terkait sifat mampu lasnya (weldability). Indikasinya adalah hasil konstruksi las dari baja QTS dalam beberapa waktu mengalami retak-retak atau mengalami delay cracking. Retak yang merambat pada baja QTS diduga disebabkan oleh struktur yang didominasi oleh martensit. Pada umumnya pengelasan baja martensit perlu dilakukan proses PWHT yang bertujuan untuk menurunkan laju pendinginan pasca pengelasan dan memperbaiki sifat mekanik. Metode alternatif yang dapat menurunkan laju pendinginan pasca pengelasan dan dapat memperbaiki sifat mekanik hasil lasan adalah dengan menambahkan induksi magnet eksternal. Dalam penelitian ini dilakukan proses pengelasan pada pelat QTS dengan tebal 10 mm menggunakan las MIG. Arus pengelasan yang digunakan adalah 140 A dengan kecepatan pengelasan 15 cm/menit. Kawat elektroda yang digunakan adalah tipe AWS ER 70-S6 dengan diameter 1 mm. Gas pelindung yang digunakan adalah CO2. Induksi magnet eksternal diberikan selama pengelasaan dengan variasi arus yang dialirkan ke solenoida yang memiliki dimensi 100 x 100 x 10 mm dan jumlah lilitan 150 dengan diameter kawat 0,7 mm yaitu sebesar 0, 3, 6, 9, 12 dan 15 A. Variasi arus tersebut menghasilkan induksi magnet sebesar 0 mT; 2,4 mT; 3,4 mT; 4,43 mT; 6,43 mT dan 9,03 mT. Solenoida diposisikan sejajar di belakang masing-masing spesimen yang akan dilas. Dengan kata lain kedua solenoida yang digunakan menjepit kedua spesimen yang dilas. Hasil penelitian ini dari siklus termal yang didapatkan temperatur puncak yang semakin turun yaitu 658.3; 536.2; 503.8; 465.4; 453.8; 406.7 o C. Dan dengan mengambil range temperatur antara 400 o C hingga 200 o C didapatkan bahwa tanpa induksi magnetik mengalami pendinginan cepat dan pada penambahan induksi 9,03 mT mengalami pendinginan lambat. Kekuatan impak yang didapatkan 1,2;1,32;1,45;1,49;1,62;1,95 J/mm2 menunjukkan bahwa semakin besar induksi magnet yang ditambahkan akan menurunkan temperatur puncak sehingga menurunkan laju pendinginan yang menyebabkan kekuatan impaknya semakin tinggi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2014/131/051401342
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 25 Feb 2014 09:49
Last Modified: 21 Oct 2021 13:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/142398
[thumbnail of SKRIPSI_ZHENA.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_ZHENA.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item