Analisa Pengaruh Perubahan Tataguna Lahan di Sub DAS Brantas Hulu Terhadap Erosi dan Fluktuasi debit di AWLR Gadang Menggunakan AVSWAT 2000

Sulistyaningrum, Desy (2013) Analisa Pengaruh Perubahan Tataguna Lahan di Sub DAS Brantas Hulu Terhadap Erosi dan Fluktuasi debit di AWLR Gadang Menggunakan AVSWAT 2000. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Saat ini sebagian DAS di Indonesia mengalami kerusakan sebagai akibat dari perubahan tataguna lahan. Perubahan tataguna lahan yang terjadi di Sub DAS Brantas Hulu merupakan sebuah dampak yang besar dari kegiatan manusia. Perubahan daerah hutan yang menjadi persawahan ataupun menjadikannya sebagai daerah pemukiman tentunya akan berpengaruh besar terhadap erosi dan sedimen yang terjadi. Usaha konservasi DAS telah memberikan dorongan untuk mengembangkan teknologi pendugaan erosi dan sedimen. Software AVSWAT 2000 adalah program berbasis SIG yang bekerja sebagai ekstensi dalam software ArcView yang dirancang khusus untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada suatu DAS. Salah satu kemampuannya adalah untuk memprediksi nilai limpasan, erosi, dan sedimen yang ada dalam DAS. Dalam studi ini dikaji besaran nilai limpasan, erosi dan sedimen di Sub DAS Brantas Hulu berdasarkan 2 (dua) tataguna lahan tahun 2001 dan tahun 2006. Masingmasing tataguna lahan dibagi menjadi 35 sub DAS dengan total keseluruhan 78270,812 ha. Perubahan luas tataguna lahan dari tahun 2001 ke tahun 2006 meliputi : pemukiman bertambah 0,71% dari luasan 8836,66 ha menjadi 9389,81ha, sawah irigasi berkurang 0,49% dari luasan 11972,16 ha menjadi 11592,37 ha, tanah ladang bertambah 4,60% dari luasan 21817,66 ha menjadi 25421,40 ha, padang rumput berkurang 0,02% dari luasan 1059,57 ha menjadi 1040,49 ha, kebun bertambah 4,66% dari luasan 6337,07ha menjadi 9987,12 ha, semak belukar berkurang 0,16% dari luasan 9573,40 ha menjadi 9446,68 ha, hutan berkurang 9,29% dari 18374,57 ha menjadi 11100,06 ha. Berdasar hasil running simulasi model AVSWAT 2000 terjadi kenaikan nilai limpasan dari tahun 2001-2006. Kenaikan limpasan juga terjadi pada tahun 2007-2010. Simulasi menunjukkan kenaikan hasil limpasan yang terjadi berbanding lurus dengan kenaikan potensi nilai erosi dan sedimen. Pada tahun 2001 erosi yang terjadi sebesar 3,986 ton/ha/th, tahun 2006 naik sebesar 5,609 ton/ha/tahun dan tahun 2010 naik sebesar 11,164 ton/ha/tahun

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2013/63/051303468
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 23 Apr 2013 09:43
Last Modified: 21 Oct 2021 12:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/142324
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (7MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item