P, GayuhAji (2013) Studi Perbandingan Perencanaan Pondasi Tiang Bor dan Tiang Pancang Pada Bangunan Chimney Desa Clangap Kabupaten Bojonegoro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Chimney adalah cerobong yang berfungsi membuang asap sisa pembakaran dari boiler. Chimney merupakan salah satu struktus silinder yang tinggi dan memiliki permasalahan yang berbeda dengan struktur tower lainya karena bangunan chimney terpengaruh oleh panas dan kororsi akibat asap panas dari boiler. Tahun ini, Pertamina merencanakan pembangunan chimney di Desa Clangap, Kabupaten Bojonegoro. Diasumsikan chimney di Desa Clangap dibangun di titik 5. Jenis tanah pada titik tersebut adalah lempung ekspansif. Oleh karena itu, pembangunan pondasi pada bangunan tersebut harus diperhatikan. Dengan meperhitungkan hal tersebut dipilihalah jenis pondasi tiang, yaitu jenis peondasi yang memperhatikan daya dukung gesek dan daya dukung ujung. Secara umum, pondasi tiang dibedakan menjadi dua yaitu pondasi tiang pancang dan pondasi tiang bor. Perbedaan kedua pondasi tersebut terletak pada cara pelaksanaanya. Pelaksanaan tersebut mengakibatkan adanya perbedaan biaya, baik dari biaya produksi maupun dalam hal pelaksanaan. Tujuan dari studi ini adalah mendapatkan pondasi yang paling efisien diantara pondasi tiang bor dan tiang pancang. Dengan cara membandingkan biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan kedua pondasi tersebut. Dari hasil perhitungan didapatkan daya dukung pondasi rakit sebesar 76713.86 kg dengan jumlah tiang yang dibutuhkan 53 tiang. Sedangkan daya dukung tiang pancang adalah 68593,67 kg dengan jumlah tiang yang dibuthkan adalah 65 tiang. Penurunan yang terjadi sebesar 15,6 cm dengan menggunakan metode Terzaghi dan 11,45 cm dengan menggunakan metode kompresibilitas volume. Sedangkan pada tiang pancang, penurunan yang terjadi sebesar 14,75 cm dengan menggunakan metode Terzaghi dan 11,2 dengan menggunakan metode kompresibilitas volume. Biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan pondasi tiang bor adalah Rp 7,115,948,254. Sedangkan pada tiang pancang biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 8,526,357,747. Selisih harga antara kedua pondasi tersebut adalah Rp 1,410,409,493. Hasil tersebut menunjukan dari segi biaya tiang bor lebih efisien dibanding tiang pancang.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2013/467/051310338 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Elektro |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 07 Nov 2013 09:12 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 12:00 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/142196 |
Preview |
Text
BAB_II.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_III.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_V.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BABIV.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
bab1.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Hlm_Judul.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |