Analisis Nilai Batas Tegangan Pada Alat Uji Kelelahan Rotating Bending Tipe Cantilever Terhadap Variasi Putaran.

Kristianto, Duta (2013) Analisis Nilai Batas Tegangan Pada Alat Uji Kelelahan Rotating Bending Tipe Cantilever Terhadap Variasi Putaran. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perkembangan dunia industri memberikan kemajuan pada sistem pengukuran dan pengujian. Nilai pengukuran atau pengujian merupakan suatu parameter yang sangat penting pada setiap unit industri. Pengukuran dan pengujian pada dasarnya dilakukan untuk mendapatkan angka yang diikuti dengan nama besaran acuan. Pengukuran pada setiap alat ukur atau alat uji harus memenuhi standar. Salah satu unsur pengukuran yang harus dipahami dalam ketidakpastian adalah mengenai nilai batas alat ukur atau alat uji. Aryanto (2011), melakukan rancang bangun dan membuat alat uji kelelahan rotating bending tipe cantilever . Pada pengecoran logam di Laboratorium Pengecoran Logam Universitas Brawijaya, produk pengecoran perlu diuji kelelahannya. Untuk itu dirancang dan dibuatlah alat uji kelelahan ini, karena sebelumnya tidak ada alat uji kelelahan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa nilai batas tegangan alat uji kelelahan, di mana nilai batas yang dianalisa adalah nilai batas tegangan yang mencerminkan besar kekuatan lelah serta umur lelah dari spesimen uji. Metode penelitian yang digunakan adalah true experimental research . Penelitian ini menggunakan variasi kecepatan putar poros 2800 rpm, 2500rpm, dan 2200 rpm. Pada penelitian ini juga mengontrol beban yang diberikan kepada spesimen pengujian sebesar 48 MPa, 36 MPa, 24 MPa, dan 12 MPa. Spesimen pengujian kelelahan berupa material Alumunium 6061 tanpa perlakuan. Spesimen diujikan hingga mengalami patah menggunakan beberapa variasi kecepatan putar poros dengan menggunakan empat pembebanan yang telah ditentukan melalui pengujian tarik sebelumnya untuk mendapatkan nilai tengangan yieldnya.. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil peningkatan kecepatan putar poros dan penambahan pembebanan akan meningkatkan jumlah siklus. Jumlah siklus yang paling sedikit terjadi pada pengujian kelelahan dengan putaran poros 2800 rpm dan tegangan bending 48 MPa serta jumlah siklus yang paling banyak terjadi pengujian kelelahan dengan putaran poros 2200 rpm pada tegangan bending 12 MPa. Kecepatan putar poros dan pembebanan yang semakin kecil menimbulkan besar tegangan amplitudo yang semakin kecil sehingga menghasilkan batas lelah yang semakin besar dan akhirnya spesimen pengujian akan menghasilkan patah pada waktu yang semakin lama dan jumlah siklus yang semakin besar. Karena dibutuhkan siklus yang semakin besar untuk melewati batas deformasi plastisnya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2013/230/051306563
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 02 Sep 2013 11:12
Last Modified: 21 Oct 2021 04:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/141948
[thumbnail of 051306563.pdf]
Preview
Text
051306563.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item