Uji Model Fisik Bendungan Pidekso Kabupaten Wonogiri Skala 1 : 50

Kautsar, RezaMifta (2012) Uji Model Fisik Bendungan Pidekso Kabupaten Wonogiri Skala 1 : 50. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan air baku di wilayah Kabupaten Wonogiri adalah dengan membangun Bendungan Pidekso. Dalam membangun suatu bendungan, salah satu tahapan yang harus dilalui untuk memperoleh kesempurnaan desain Bendungan Pidekso yang menggunakan pelimpah langsung ( overflow ) ini adalah dengan melakukan uji model fisik. Pada skripsi ini, fokus penelitian yang dikaji adalah pada saluran transisi dan pengarah hilir. Tujuan yang ingin dicapai adalah menganalisa kondisi aliran pada saluran transisi dan pengarah hilir serta mengetahui pemecahan masalah yang paling sesuai terhadap masalah yang terjadi pada desain awal (original design) Bendungan Pidekso apabila tidak memenuhi kaidah-kaidah hidrolika. Dalam kajian hidrolika pada model fisik ini, untuk analisa hidrolika pada pelimpah menggunakan persamaan kontinuitas dengan perhitungan koefisien debit Cd menggunakan pendekatan metode USBR dan Iwasaki. Untuk saluran transisi dan saluran peluncur menggunakan persamaan energi dengan metode perhitungan tahapan standar. Sedangkan untuk analisa hidrolika pada baffle apron menggunakan persamaan energi dengan metode perhitungan tahapan standar dan metode perhitungan loncatan hidrolik pada USBR tipe III. Berdasarkan hasil uji model fisik, pada seri 0 (original design) terjadi aliran silang pada saluran transisi pada debit Q2 dan Q100. Pada seri 1, terjadi penambahan blok-blok halang peredam aliran yang disusun selang seling (baffle apron) dengan dimensi 1m x 1m x 0,5m sebanyak 4 baris pada saluran transisi yang mengakibat-kan aliran silang menjadi hilang. Pada seri 2, terjadi perubahan dimensi lebar saluran pengarah hilir dari 13 m menjadi 16 m sehingga aliran air menjadi lebih terdorong ke arah hilir. Pada seri 3, dengan perubahan lebar outlet saluran pengarah hilir dari 16 m menjadi 30 m dan jari-jari kelengkungan sebesar 105 m pada sisi kiri, mengakibatkan penurunan muka air hilir sungai yang belum signifikan (dari elevasi +158,75 m menjadi +158,35 m pada Q1000). Akhirnya pada seri 4, dengan merubah sudut pertemuan antara saluran pengarah hilir dengan sungai dari 39,60 menjadi 350 mengakibatkan ketinggian muka air hilir di sungai menjadi lebih rendah yaitu berada pada elevasi +157,95 m pada Q1000. Penurunan muka air hilir pada seri 4 masih dapat ditoleransi dikarenakan pengambilan data pengukuran muka air hilir sejauh 250 m dari posisi kaki bendungan (Elevasi +157,00 m) sehingga diperkirakan tidak mempengaruhi kaki bendungan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2012/468/051202856
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 21 Nov 2012 08:49
Last Modified: 20 Oct 2021 08:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/141620
[thumbnail of SKRIPSI_REZA_MIFTA_KAUTSAR_(0810640013)_-_TEKNIK_PENGAIRAN.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_REZA_MIFTA_KAUTSAR_(0810640013)_-_TEKNIK_PENGAIRAN.pdf

Download (10MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item