Prasetyo, Dhimaz (2012) Kajian Biaya Polusi Udara Terkait dengan Pengadaan Monorel pada Wilayah Surabaya Barat,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Surabaya Barat merupakan pionir perumahan di Kota Surabaya yang setiap harinya penduduk melakukan kegiatan transportasi ke pusat kota. Tingginya pergerakan tersebut menimbulkan permasalahan, yaitu kemacetan lalu lintas dan polusi udara. Pemerintah Surabaya telah melakukan berbagai alternatif angkutan massal untuk mengurangi permasalahan tersebut. Monorel merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara yang berdampak pada berkurangnya biaya polusi udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengoperasian monorel terhadap turunnya emisi polusi udara dan biaya polusi udara. Pengumpulan data dibagi menjadi dua, yaitu data primer yang berupa data volume lalu lintas dan kecepatan kendaraan, serta data skunder yaitu diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Nilai emisi gas buang dipisahkan berdasarkan jenis kendaraan dan jenis polutannya . Metode yang digunakan adalah berdasarkan volume kendaraan (Litman, 1995) dan berdasarkan kecepatan (Angkoonwatthana, 1997). Sedangkan perhitungan biaya polusi udara dapat diketahui setelah melakukan perhitungan dari hasil survai volume lalu lintas yang melewati ruas jalan di Pengurangan biaya polusi udara dilakukan dengan cara menentukan skenario-skenario berdasarkan selisih biaya perjalanan antara moda eksisiting (mobil pribadi, angkutan kota, dan sepeda motor) dengan moda monorel. Adapun skenarionya adalah sebagai berikut apabila selisih biaya perjalanan moda monorel lebih mahal Rp 2500 dibandingkan moda eksisting dalah skenario I, sedangkan skenario II adalah apabila selisih biaya perjalanan moda monorel Rp 0 dibandingkan moda eksisting, dan skenario III adalah apabila selisih biaya perjalanan moda monorel lebih murah Rp 2500 dibandingkan dengan moda eksisting. Dari hasil analisis nilai emisi polutan baik yang berdasarkan volume kendaraan dan kecepatan adalah polutan CO. Pada analisis emisi polutan berdasarkan volume kendaraan, nilai CO tertinggi di Jalan Mayjend Sungkono adalah sebesar 358.266 gram (terjadi pada pagi), dan di Jalan Raya Lontar adalah sebesar 65.272 gram (terjadi pada pagi). Sementara dari hasil emisi polutan terbesar berdasarkan kecepatan kendaraan, nilai CO tertinggi di Jalan Mayjend Sungkono adalah sebesar 145.743 gram (terjadi pada pagi), dan di Jalan Raya Lontar adalah sebesar 53.853 gram (terjadi pada pagi). Hasil analisis biaya polusi udara pada Jalan Mayjend Sungkono sebesar Rp 4.246.244.745,10 (terjadi pada pagi), Rp 2.219.969.692,88 (terjadi pada siang), dan sebesar Rp 4.066.076.805,01 (terjadi saat sore). Ruas Jalan Raya Lontar sebesar Rp 1.324.818.521,95 (terjadi pada pagi), Rp 708.681.061,29 (terjadi pada siang), dan sebesar Rp 1.180.930.132,93 (terjadi saat sore). Pengurangan biaya polusi udara terbesar pada Jalan Mayjend Sungkono sebesar Rp 2.827.037.899,59 atau 66,6% (terjadi pada pagi), Rp 2.019.356.707,40 atau 69,3% (terjadi pada siang), dan sebesar Rp 2.755.401.158,90 atau 67,8% (terjadi saat sore). Ruas Jalan Raya Lontar sebesar Rp 851.032.181,19 atau 64% (terjadi pada pagi), Rp 467.944.718,13 atau 66% (terjadi pada siang), dan sebesar Rp 763.100.387,90 atau 64,6% (terjadi saat sore).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2012/44/ 051200879 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 09 Mar 2012 10:50 |
Last Modified: | 09 Mar 2012 10:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/141592 |
Actions (login required)
View Item |