Analisis Penyebab dan Penanggulangan Banjir di Kecamatan Panti Kabupaten Jember,

Maliasari, RetnoDewi (2012) Analisis Penyebab dan Penanggulangan Banjir di Kecamatan Panti Kabupaten Jember,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Masalah banjir merupakan masalah yang sering terjadi di Indonesia, salah satunya terjadi di Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Penyebab terjadinya beragam baik secara alami seperti intensitas hujan tinggi, topografi, dan kemiringan lahan serta akibat tindakan manusia seperti penebangan hutan, perubahan tata guna lahan dan sebagainya. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis penyebab terjadinya banjir dan memberikan alternatif yang tepat untuk mengatasi banjir di Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Data yang diperlukan dalam studi ini adalah dengan pengumpulan data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan cara pengamatan di lapangan untuk penentuan dimensi penampang sungai. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dari instansi terkait, yaitu data curah hujan dan data tata guna lahan. Pengolahan data dilakukan dengan analisis hidrologi dan analisis hidrolika. Analisis hidrologi seperti perhitungan uji konsistensi data curah hujan, curah hujan rerata, curah hujan rancangan, uji kesesuaian distribusi, distribusi hujan jam-jaman, koefisien pengaliran, curah hujan netto jam-jaman, dan debit banjir rancangan. Analisis hidrolika digunakan untuk mengevaluasi kapasitas sungai Perhitungan data hujan yang diperoleh dari empat stasiun pengamatan, yaitu Stasiun Makam, Stasiun Karanganom, Stasiun Klatakan dan Stasiun Pono. Dan metode yang digunakan yakni Metode Thiessen, dan Metode HSS Nakayasu, didapatkan debit banjir rancangan untuk kala ulang 5 tahun sebesar 126,87 m 3 /det, untuk kala ulang 10 tahun sebesar 159,33 m 3 /det , untuk kala ulang 25 tahun sebesar 208,39 m 3 /det, untuk kala ulang 50 tahun sebesar 251,49 m 3 /det, untuk kala ulang 100 tahun sebesar 300,80 m 3 /det, dan untuk kala ulang 200 tahun sebesar 357,31 m 3 /det. Dari 15 titik dengan jarak 200 m diketahui terdapat 4 titik yang tidak memadai sampai kala ulang 200 tahun, yaitu titik ke 7, 8, 9, dan 10. Pada titik 7 Q sebesar 321,62 m 3 /det, titik 8 dengan Q sebesar 300,33 m 3 /det, titik 9 besar Q = 168,63 m 3 /det dan titik 10 Q = 179,88 m 3 /det. Solusi untuk pencegahan terjadinya banjir kembali adalah normalisasi kapasitas sungai, reboisasi, serta pemasangan bronjong untuk penahan tanah dan pencegahan terjadinya longsor.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2012/41/ 051200876
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 08 Mar 2012 11:44
Last Modified: 08 Mar 2012 11:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/141564
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item