Evaluasi Pemekaran Kecamatan Batuan terhadap Kecamatan Induk Kabupaten Sumenep Sebagai Kecamatan Baru Hasil Pemekaran,

Purnamasari, Lukita (2012) Evaluasi Pemekaran Kecamatan Batuan terhadap Kecamatan Induk Kabupaten Sumenep Sebagai Kecamatan Baru Hasil Pemekaran,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemekaran adalah suatu upaya dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat serta pemerataan pembangunan yang dilakukan dengan cara membagi satu daerah administratif yang sudah ada menjadi dua atau lebih daerah otonom baru. Pemekaran kecamatan terjadi karena adanya perubahan paradigma otonomi daerah yang berlangsung hingga ke tingkat kecamatan. Kondisi saat ini memungkinkan terdapat kecamatan memiliki wilayah yang luas dengan penduduk yang besar, sehingga pelayanan yang diberikan tidak maksimal. Pemekaran kecamatan adalah pembentukan kecamatan baru dengan cara mengembangkannya dari kecamatan yang telah ada. Kecamatan Batuan terdiri dari 7 desa dengan ibukota kecamatan di Desa Batuan yang memiliki luas administrasi 27,10 km² dan jumlah penduduk 11.827 jiwa. Faktor utama pemekaran kecamatan Kota disebabkan oleh wilayah kecamatan yang terlalu gemuk dengan tuntutan kondisi luas wilayah sehingga dalam hal pemerintahan dan pemerataan pembangunan kurang merata. Upaya pemekaran kecamatan dipandang sebagai solusi dalam pengembangan wilayah Kabupaten Sumenep di masa mendatang. Hal ini dimaksudkan agar tercipta kemudahan dalam peningkatan kualitas dan memperoleh kemudahan dalam pemerataan pelayanan bagi masyarakatnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik wilayah Kecamatan Batuan sebagai kecamatan baru hasil pemekaran; mengevaluasi kebijakan pemekaran Kecamatan Batuan terhadap kecamatan induk dan memberikan rekomendasi terhadap kebijakan pemekaran Kecamatan Batuan. Metode yang digunakan dalam penelitian berupa metode deskriptif kuantitatif yang menjelaskan karakteristik wilayah Kecamatan Batuan sebagai kecamatan baru hasil pemekaran dengan analisis deskriptif dan evaluatif terhadap wilayah pelayanan sarana pendidikan dan kesehatan kemudian analisis evaluatif dengan skoring menggunakan metode penilaian rata-rata berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan, sehingga akhirnya akan diketahui rekomendasi yang diperlukan terhadap kebijakan pemekaran Kecamatan Batuan. Hasil penelitian menunjukan total nilai yang dihasilkan dari evaluasi pemekaran Kecamatan Batuan adalah 332 dengan kategori kurang mampu yang dapat dikatakan hampir mendekati kategori mampu, yaitu dengan skor 340. Perlu dilakukan pembenahan terkait pemenuhan kebutuhan yang disesuaikan dengan perkembangan jumlah penduduk, khususnya terkait ketersediaan sarana dan prasarana. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan pemekaran itu sendiri yaitu pemerataan pelayanan demi kesejahteraan masyarakat. Faktor aktivitas perekonomian dapat ditingkatkan melalui peningkatan sektor yang berperan terhadap kegiatan perekonomian di Kecamatan Batuan, yaitu pada sektor industri makanan olahan berupa jambu mente. Faktor ketersediaan sarana dan prasarana adalah berupa penambahan 1 unit SLTP dan SLTA sesuai dengan kebutuhan penduduk. serta pada fasilitas kesehatan berupa pengadaan apotek untuk memenuhi kebutuhan untuk mengurangi ketergantungan terhadap kecamatan induk.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2012/35/ 051200778
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 09 Mar 2012 09:16
Last Modified: 09 Mar 2012 09:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/141504
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item