Analisis Perbaikan Good Manufacturing Practices (GMP) untuk Meminimasi Kontaminasi terhadap Kualitas Keripik Buah (Studi Kasus di CV. Kajeye Food Malang)

Ratnasari, AyuDini (2012) Analisis Perbaikan Good Manufacturing Practices (GMP) untuk Meminimasi Kontaminasi terhadap Kualitas Keripik Buah (Studi Kasus di CV. Kajeye Food Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pihak produsen harus memperhatikan keamanaan dan kualitas produk yang dihasilkan dalam memproduksi pangan olahan karena dapat mempengaruhi kesehatan konsumen. Hal ini berlaku pula pada CV. Kajeye Food yang bergerak di bidang industri penghasil keripik buah. Pada proses produksi keripik buah terutama proses akhir bagian pengepakan dan gudang masih berpeluang terjadinya kontaminasi terhadap produk yang dihasilkan. Tempat kerja yang tidak teratur, cara penanganan bahan dan kondisi penyimpanan yang tidak sesuai, kurang terjaminnya higienitas personal, dan kurangnya tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kerja dapat berpotensi terdapatnya kontaminan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menjamin kualitas dan keamanan produk dengan berpedoman pada sistem jaminan keamanan pangan Good Manufacturing Practice (GMP). Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengidentifikasi penyimpangan/ketidaksesuaian yang berkaitan dengan persyaratan dasar penerapan GMP dan memberikan rekomendasi perbaikan penerapan GMP berdasarkan kondisi sistem kerja dan pedoman CPPOB dengan menggunakan metode 5S. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Proses pengambilan data dilakukan dengan mendokumentasikan kondisi awal yang bertujuan untuk mengetahui sistem kerja dan kebiasaan karyawan yang ada di bagian pengepakan dan gudang. Pada pengolahan data dilakukan analisis kondisi awal terhadap persyaratan GMP yang mengacu pada pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) oleh Permenperin No. 75 tahun 2010. Selanjutnya, dilakukan analisis terhadap kondisi yang tidak sesuai dengan Root Cause Analysis (RCA), kemudian dilakukan penentuan prioritas ketidaksesuaian yang selanjutnya akan digunakan pada rekomendasi perbaikan dengan konsep 5S, yaitu Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), Shitsuke (Rajin). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 32 poin ketidaksesuaian yang terangkum dalam 14 aspek, yaitu Bangunan, Fasilitas Sanitasi, Mesin dan Peralatan, Pengawasan Proses, Produk Akhir, Laboratorium, karyawan, Pengemas, Penyimpanan, Pemeliharaan dan Program Sanitasi, Pengangkutan, Dokumentasi dan Pencatatan, Pelatihan, dan Pelaksanaan Pedoman. Sedangkan aspek GMP yang sudah sesuai yaitu Lokasi, Bahan, Label dan Keterangan Produk, serta Penarikan Produk. Rekomendasi perbaikan dengan metode 5S diprioritaskan pada perbaikan jangka pendek. Tahap Ringkas direkomendasikan pendataan barang dan peralatan yang selanjutnya dikelompokkan dalam kriteria dibutuhkan dan tidak dibutuhkan. Tahap Rapi yaitu berkaitan dengan pengaturan penempatan peralatan, penambahan fasilitas kerja, perancangan layout ruang kerja dan sistem penyimpanan di gudang. Tahap Resik direkomendasikan pengadaan alat kebersihan, pembagian area pembersihan, dan pembuatan format jadwal piket. Tahap Rawat yaitu menstandarkan beberapa aktivitas kerja yang dilakukan karyawan dengan pembuatan Standard Operating Procedure (SOP), Work Instruction (WI), peraturan, dan poster 5S. Tahap Rajin direkomendasikan untuk diadakan inspeksi oleh pemilik usaha, serta pemberian jobdesc dan pemberlakuan reward bagi karyawan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2012/289/051202724
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 670 Manufacturing
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 26 Nov 2012 11:18
Last Modified: 20 Oct 2021 06:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/141447
[thumbnail of SKRIPSI_AYU_DINI_RATNASARI_(0810670002).pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_AYU_DINI_RATNASARI_(0810670002).pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item