Neiza, AnggaDhory (2012) Pelestarian Bangunan Stasiun Kota Lawang,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Stasiun Lawang merupakan stasiun yang mulai difungsikan pada tahun 1887 untuk mengembangkan infrastruktur Lawang pada saat itu. Namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman fungsi dan kualitas kurang sesuai dengan massa sekarang, yaitu menurunnya fungsi bangunan karena munculnya alternatif-alternatif transportasi lain selain kereta api dan menurunnya kualitas bangunan karena faktor usia bangunan dan tidak adanya perhatian serta pengelolaan yang baik dari pihak yang berwenang. Stasiun ini masih terjaga keasliannya, sehingga stasiun ini layak untuk dilestarikan. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi karakter bangunan stasiun Lawang dan menentukan upaya pelestarian bangunan Stasiun Lawang. Pada penelitian ini menggunakan tiga metode, yaitu metode analisis deskriptif, metode analisis evaluatif dan metode analisis development. Metode analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis elemen-elemen bangunan dan karakter bangunan stasiun Lawang. Metode evaluatif digunakan untuk memberikan penilaian elemen-elemen bangunan stasiun Lawang menggunakan beberapa parameter, yaitu estetika, kejamakan, kelangkaan dan peranan sejarah, keluarbiasaan dan karakter bangunan. Pada metode evaluatif digunakan dalam penentuan nilai makna kultural bangunan stasiun Lawang dan penetapan kelas untuk masing-masing elemen, maka selanjutnya menetapkan elemen bangunan ke dalam beberpa kelas dilakukan dengan menggunakan rumus Strurgess. Merode development digunakan untuk menentukan arahan dalam upaya pelestarian fisik bangunan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa karakter bangunan stasiun Lawang yaitu, dilihat dari bentuk denah, bangunan stasiun Lawang memiliki denah dan tampak depan yang dominan simetris. Proporsi bangunan stasiun Lawang antara ringgi dan lebar bangunan dibuat horizontal agar tercipta kesan lebar dan mewah. Pada bagian tengah bangunan memiliki ketinggian yang berbeda dengan sayap kanan dan sayap kiri bangunan. Untuk jendela, pintu dan atap bangunan stasiun Lawang menggunakan dominan simetris. Bangunan stasiun Lawang memiliki point of interest pada bagian tengah yang merupakan main entrance dari bangunan yaitu berupa list berbentuk garis pada kolomnya. Terjadi perulangan kolom pada tampak depan dan belakang bangunan. Pada bagian belakang atau ruang peron terdapat perulangan pada pintu dengan menggunakan dua jenis pintu. Stasiun Lawang menggunakan 4 arahan pelestarian. Arahan pelestarian bangunan stasiun Lawang terbagi menjadi tindakan preservasi (5 elemen), konservasi (13 elemen), rehabilitasi (4 elemen) dan restorasi (2 elemen)
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2012/268/051202693 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 29 Nov 2012 14:59 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 06:15 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/141424 |
Preview |
Text
SAMPUL,_KT_PENGANTAR,_DAFTAR_ISI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Daftar_Isi_lawang.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_1-3.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_IV_.pdf Download (6MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_V.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_PUSTAKA_baru.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |