Penentuan status trofik dan daya tampung beban pencemaran waduk Sutami.

Juantari, GilangYudhistira (2011) Penentuan status trofik dan daya tampung beban pencemaran waduk Sutami. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Waduk Sutami merupakan waduk nasional kedua yang dibangun oleh Departemen Pekerjaan Umum setelah Waduk Jatiluhur di Purwakarta, Jawa Barat. Waduk yang diresmikan Presiden Soeharto pada tahun 1977 itu terletak di Desa Karangkates. Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang. Waduk terbesar di propinsi Jawa Timur ini selain didesain mampu mengendalikan banjir juga dirancang sebagai sumber debit air bagi irigasi daerah hilir. Dengan debit mencapai 24 m per detik pada musim kemarau. Itu artinya, Waduk ini bisa menjamin ketersediaan pasokan air untuk irigasi 34.000 hektar sawah di wilayah hilir sepanjang tahun. Selain itu waduk Sutami ini juga bernama Waduk Karangkates ini, juga merupakan pembangkit listrik dengan daya 2 x 35.000 kwh ( 400 Juta kwh/tahun) serta area publik yang bisa dijadikan sebagai tempat pariwisata dan perikanan air tawar Telah terjadi pencemaran serius di perairan waduk Sutami, dimana limbah organik dari pembuangan limbah industri serta limbah domestik yang tinggi, sehingga melebihi baku mutu yang di tetapkan. Semakin menurunnya mutu air waduk Sutami akibat karakter buangan limbah organik tinggi, sisa hasil kegiatan industri dan semakin meningkatnya berbagai kegiatan penduduk di sepanjang sungai. Penurunan mutu ini selain disebabkan pencemaran alami yaitu akibat terjadinya erosi dan limbah pertanian juga disebabkan masuknya limbah domestik (rumah tangga) dan limbah industri di hulu waduk Sutami. Penumpukan bahan-bahan pencemar ini akan berakibat buruk bagi kualitas air waduk itu sendiri serta PLTA yang di jalankannya. F osfor, kecerahan air, serta klorofil-a digunakan sebagai parameter penentuan status trofik waduk Sutami. Tingginya unsur fosfor di perairan dapat mengakibatkan terjadinya proses peningkatan kesuburan yang disebut sebagai eutrofikasi. Banyak aktivitas manusia di sekitar perairan yang dapat meningkatkan kesuburan perairan seperti limbah kotoran (sewage effluents), limpasan air {run off) dari lahan pertanian dan sebagainya. Apabila penambahan nutrien tadi berlebihan, perairan menjadi lewat subur ( eutrophic ). Hal ini dapat berakibat "blooming" atau peledakan populasi biota tertentu. Pada kondisi tertentu seperti musim panas di daerah subtropik dengan nutrien yang tinggi, jenis ini bisa tumbuh secara cepat yang biasa disebut " algae blooms. Pada kondisi blooming, klorofil-a dapat menghasilkan racun yaitu microcystin yang mempunyai sifat toksik terhadap tumbuhan maupun hewan sampai dapat menyebabkan kematian

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2011/537/ 051104745
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 08 Feb 2012 14:25
Last Modified: 08 Feb 2012 14:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/141038
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item