Anggraeny, NurFivi (2011) Perubahan Bentuk Bangunan Bale Tani dan Bale Bontar di Dusun Sade, Lombok Tengah,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Rumah tradisional Suku Sasak di Dusun Sade sebagai identitas lokal tidak luput dari fenomena perubahan. Perubahan yang terjadi pada rumah tradisional Suku Sasak ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang didukung oleh perkembangan zaman, Perubahan bentuk rumah menunjukkan adanya usaha masyarakat untuk mempertahankan diri dan meningkatkan kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis perubahan secara fisik yang terjadi pada bangunan Bale Tani dan Bale Bontar di Dusun Sade, kemudian menganalisis penyebab dan faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan tersebut. Dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian historis – kualitatif – deskriptif. Tujuan metode historis adalah untuk menggambarkan dan menganalisis penyebab dari perubahan bentuk rumah tinggal Suku Sasak di Dusun Sade dengan menelusuri peninggalan – peninggalan para leluhur. Penggunaan metode kualitatif karena metode ini lebih berhubungan langsung dengan responden, sehingga dalam penelitian didapatkan lebih banyak informasi tentang perubahan bentuk fisik rumah tinggal. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan dengan memaparkan mengenai arsitektur rumah tradisional Suku Sasak di Dusun Sade. Hasil dan analisis mengenai perubahan pada rumah tradisional, pada Bale Tani dan Bale Bontar yang terbagi menjadi tiga jenis perubahan, yakni perubahan yang terjadi pada denah, sedangkan elemen bangunan tidak berubah, perubahan yang terjadi pada elemen – elemen bangunan, sedangkan denah tidak berubah, dan perubahan yang terjadi pada denah dan elemen bangunan. Elemen bangunan yang akan diamati meliputi bentuk, material, dan warna pada atap, dinding, pintu, lantai, dan tiang. Pada denah, yang akan diamati meliputi adanya penambahan dan pengurangan ruang serta perubahan pada fungsi ruangnya. Perubahan yang paling banyak muncul pada rumah tradisional, yakni pada perubahan pada ruang (denah) dan juga pada elemen pintu secara bentuk maupun material dan warna yang digunakan. Perubahan juga banyak terjadi pada fasade bangunan dengan adanya penambahan bukaan atau ventilasi sebagai jalur keluar masuknya udara. Elemen bangunan yang yang tidak berubah, yang masih dijaga keasliannya, yakni pada bentukan maupun material dan warna pada atap. Tidak dilakukan perubahan karena masyarakat sudah cukup nyaman dengan pemakaian atap tersebut. Atap merupakan bagian yang paling utama pada rumah karena atap mencerminkan rumah tradisional. Perubahan – perubahan yang terjadi tersebut dapat disebabkan oleh kebutuhan penghuni, kelangkaan material, kesehatan rumah dan penghuni, perkembangan pola pikir masyarakat (pendidikan tinggi), bertambahnya anggota baru, perawatan bangunan, adanya fungsi tambahan, kepraktisan pada pemakaian elemen bangunannya, kenyamanan penghuni, estetika bangunan, dan lain sebagainya. Faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan, yakni faktor ekonomi, geografis, dan sosial budaya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2011/370/ 051103758 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 15 Feb 2012 11:06 |
Last Modified: | 15 Feb 2012 11:06 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140886 |
Actions (login required)
View Item |