Terminal Dua Bandara Internasional Juanda Dengan Rancangan Tanggap Iklim.

Pratiwi, Yeni (2011) Terminal Dua Bandara Internasional Juanda Dengan Rancangan Tanggap Iklim. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Industri penerbangan telah tumbuh dengan sangat pesat di abad 21. Sejalan dengan perkembangan ekonomi yang signifikan, industri penerbangan ini bertanggung jawab dalam memberikan kontribusi terhadap permasalahan lingkungan yaitu isu-isu emisi yang terkait dengan pemanasan global dan krisis energi. Untuk sistem penerbangan berkelanjutan dan holistik, tiga elemen utama yaitu pesawat, lapangan terbang dan kebutuhan terminal penumpang harus dilakukan perbaikan dalam desain. Terminal penumpang memiliki tingkat konsumsi energi dan emisi karbon lebih rendah jika dibandingkan dengan operasi pesawat terbang dan lapangan terbang. Tetapi dibandingkan dengan bangunan publik yang lain, terminal penumpang mengkonsumsi energi dengan jumlah tertinggi, yaitu sebanyak satu setengah kali dari bangunan publik lainnya. Kondisi terminal penumpang bandara 24 jam kerja setiap hari dan memiliki beban panas internal yang cukup tinggi terhadap aktivitas yang diwadahinya.Mengingat fakta bahwa bangunan terminal penumpang memiliki tingkat yang lebih tinggi dalam mengkonsumsi energi dibandingkan dengan bangunan publik yang lainnya, terutama untuk pendinginan buatan, sehingga dalam bangunan terminal penumpang ini memerlukan konsep pendinginan yang permanen, dan konsep pada selubung bangunan untuk meminimalkan dampak dari beban panas matahari di luar bangunan, salah satunya melalui konteks iklim. Perancangan terminal dua bandara internsional Juanda Surabaya ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan kapasitas terminal penumpang bandara yang overload pada terminal sebelumnya sesuai dengan standar bandara internasional dengan menggunakan pendekatan arsitektur tanggap iklim, terutama untuk mengurangi beban pendinginan pada elemen-elemen bangunannya. Konsep tanggap iklim ini, akan direlevansikan terhadap konsep pendinginan bangunan untuk mendapatkan parameter desain, sebagai acuan dalam melakukan analisis dengan menggunakan metode programatik yang mengacu kepada suatu standar untuk menghasilkan sebuah acuan atau pedoman yang akan digunakan dalam tahap skematik, perencanaan dan perancangan serta metode desain rasionalis sebagai pertimbangan rasional dan teknologis. Analisis yang dilakukan adalah analisis pada tapak, analisis fungsi, aktivitas dan pelaku yang mengarah ke analisis ruang, analisis bangunan, serta analisis parameter tanggap iklim yang meliputi analisis orientasi massa, bentuk massa, selubung bangunan (bentuk atap dan dinding) yang menggunakan analisis permodelan simulasi dengan software Ecotect hingga mencapai kondisi yang tanggap iklim dengan pengurangan beban pendinginan bangunan serta analisis lansekap. Tahap selanjutnya baru dikembangkan menjadi konsep dan skematik desain. Hasil pada proses perancangan terminal dua bandara internasional Juanda Surabaya dengan konsep tanggap iklim menunjukkan bahwa bentukan massa gabungan antara persegi dan persegi panjang dengan orientasi memanjang dari timur ke barat serta mempunyai sudut 5° dari arah utara berdasarkan arah jarum jam merupakan bentuk dan orientasi massa yang ideal untuk area tapak bandara Juanda Surabaya, bentuk atap paling dingin pada kawasan tapak terminal dua bandara Juanda adalah bentukan atap kupu-kupu yang merupakan pengembangan bentuk dasar atap sudut flat dengan sudut minimal adalah 30°. Kondisi iklim pada tapak yang mendapatkan sinar matahari secara penuh serta bentukan bangunan yang memanjang (bentang lebar) dimanfaatkan sebagai solar panel serta dimanfaatkan sebagai skylight dengan sun protection glass sebagai optimalisasi pencahayaan alami. Bentuk dinding yang paling dingin pada kawasan tapak terminal dua bandara juanda adalah bentuk dinding sudut, yang semakin besar sudutnya akan semakin dingin. Aspek lansekap pada tapak adalah dengan optimalisasi ruang terbuka hijau sebagai optimalisasi daerah resapan air ketika musim hujan. Aspek lansekap pada bangunan adalah dengan adanya taman tropis yang berada di tengah bangunan dan memanjang dari timur ke bara dalam bangunan. Area lansekap dalam bangunan ini menerus hingga lantai dua tanpa atap, sebagai optimalisasi pencahayaan alami dalam bangunan serta memodifikasi iklim mikro ruang. Kelima aspek yang terdapat pada parameter arsitektur tanggap iklim saling terkait satu sama lain, yang memberikan kesatuan pada konfigurasi bangunan terminal dua bandara internasional juanda surabaya dengan rancangan tanggap iklim, dan menunjukkan bahwa hasil desain pada terminal dua bandara Internasional Juanda dengan rancangan tanggap iklim memiliki kebutuhan beban pendinginan 5553,99 kW lebih kecil daripada bangunan yang tidak menggunakan atau mendapatkan perlakuan sesuai dengan parameter tanggap iklim. Tanggap iklim dalam hal ini adalah optimalisasi passive cooling melalui selubung bangunan, sehingga dengan mendinginkan selubung bangunan terhadap suhu di luar bangunan tersebut akan membuat beban pendinginan di dalam bangunan menjadi lebih sedikit.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2011/336/ 051103724
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings
Divisions: Fakultas Teknik > Arsitektur
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 14 Feb 2012 15:12
Last Modified: 14 Feb 2012 15:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140859
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item