Sari, DyahPuspita (2011) Pengaturan Komposisi Tenaga Kerja Untuk Meminimasi Waiting Time Dengan Pendekatan Simulasi,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
PT. Surya Toto Indonesia Tbk. (PT. STI) Unit Pasar Kemis yang berlokasi di Tangerang adalah pabrik yang memproduksi system kitchen, vanity , dan furniture lainnya dengan sistem Engineering to Order (ETO). Permasalahan competitive advantage di PT. STI, khususnya yang berkaitan dengan waktu produksi ( manufacturing lead time ) belum optimal karena adanya kendala waiting dalam proses produksi. Selain permasalahan waiting dalam proses produksi, PT. STI juga menghadapi masalah yang berkaitan dengan ketidakpastian manufacturing lead time . Selama ini, manufacturing lead time hanya didasarkan pada data historis, intuisi dan pengalaman dari supervisor yang berwenang sehingga prediksi manufacturing lead time yang dilakukan tersebut kurang tepat. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan pengaturan komposisi tenaga kerja yang optimal agar waiting time yang terjadi dalam proses produksi bisa diminimasi dan bisa diperoleh manufacturing lead time baru setelah dilakukan perbaikan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengaturan komposisi tenaga kerja yang optimal antar stasiun kerja/proses dan mendapatkan estimasi manufacturing lead time melalui pendekatan simulasi. Dalam penelitian ini, bahasa pemograman yang digunakan untuk simulasi adalah Visual Basic 6.0. Data yang dibutuhkan dalam pembuatan simulasi adalah waktu proses dan jumlah tenaga kerja di setiap stasiun kerja. Untuk memberikan gambaran terhadap sistem, digunakan animasi aliran distribusi benda kerja dalam program simulasi. Program simulasi yang dibuat digunakan untuk menguji 3 skenario pengaturan komposisi tenaga kerja sebagai upaya perbaikan terhadap sistem. Percobaan yang dilakukan pada simulasi skenario 1 sama dengan percobaan yang dilakukan pada simulasi existing system , namun komposisi operatornya berbeda. Percobaan yang dilakukan pada simulasi skenario 2 sama dengan percobaan yang dilakukan pada simulasi existing system maupun pada skenario 1, namun selain komposisi operatornya berbeda, pada skenario 2 dilakukan penambahan server untuk stasiun kerja yang memiliki waktu proses ekuivalen paling besar, dari semula hanya menggunakan 1 server ditambah menjadi 2 server. Percobaan yang dilakukan pada simulasi skenario 3 hampir sama dengan percobaan yang dilakukan pada skenario 2, namun pada skenario 3 penambahan server yang dilakukan untuk stasiun kerja yang memiliki waktu proses ekuivalen paling besar, dari semula hanya menggunakan 1 server ditambah menjadi 3 server. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi tenaga kerja yang optimal berhasil diperoleh melalui simulasi skenario 3, dimana jika dibandingkan dengan kondisi awal ( existing system ), hasil simulasi skenario 3 memberikan penurunan manufacturing lead time selama 6 hari, penurunan rata-rata waiting time dan rata-rata persentase waktu non produktif benda kerja, yaitu sebesar 1499,3 menit dan 20,82%, penurunan rata-rata waiting time dan rata-rata persentase waktu non produktif operator, yaitu sebesar 561 menit dan 3,6%, serta waktu proses ekuivalen yang paling seimbang antar stasiun kerja.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2011/33/ 051100760 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 02 May 2011 15:23 |
Last Modified: | 02 May 2011 15:23 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140853 |
Actions (login required)
View Item |