Halaman Sampul Judul Analisis Yuridis Disparitas Tuntutan Pidana Oleh Jaksa Penuntut Umum Terkait Kelalaian Mengemudikan Kendaraan Bermotor Yang Menyebabkan Orang Lain Meninggal

Budi, Wahyu Shantya (2018) Halaman Sampul Judul Analisis Yuridis Disparitas Tuntutan Pidana Oleh Jaksa Penuntut Umum Terkait Kelalaian Mengemudikan Kendaraan Bermotor Yang Menyebabkan Orang Lain Meninggal. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan tuntutan pidana yang diberikan oleh jaksa penuntut umum terhadap 2 putusan yang menyebabkan disparitas. Tuntutan pidana yang tertuang dalam putusan Nomor : 30/ Pid.Sus/ 2017/ PN.Mlg jaksa penuntut umum memberikan tuntutan pidana 4 tahun penjara. Sedangkan Tuntutan pidana yang tertuang dalam putusan Nomor 124/Pid.Sus/2017/PN Mlg jaksa penuntut memberikan tuntutan pidana 1 tahun 7 bulan. Nampak perbedaan yang signifikan dalam pemberian tuntutan pidana tersebut, permasalahan ini akan dikaji lebih lanjut untuk mengetahui dan menganalisis apa yang menyebabkan disparitas dalam permasalahan ini. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, pendekatan perundang-undangan, kemudian dihubungkan dengan permasalahan yang ada, serta dianalisis menggunakan teknik analisis interpretasi gramatikal atau penafsiran menurut bahasa atau arti kata yang tertuang dalam undang-undang dan penafsiran sistematik yaitu menafsirkan pasal undang-undang dengan menghubungkan pasal-pasal lain dalam satu undang-undang atau pasal-pasal dalam undang-undang yang lainnya Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari dasar pertimbangan Jaksa Penuntut Umum dilihat dari secara segi yuridis berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam pasal 310 ayat (4) UULLAJ dapat dikenakan sanksi pidana, dilihat dari segi kerugian yaitu menyebabkan korban meninggal. Dari fakta tersebut Jaksa Penuntut Umum dalam memberikan tuntutan terhadap pelaku kelalaian mengemudikan kendaraan bermotor yang meyebabkan orang lain meninggal, dilihat dari hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan. Setiap Jaksa Penuntut Umum itu mempunyai hati nurani sendiri-sendiri dalam melakukan penuntutan yang di berikan terhadap pelaku kelalaian. Menurut penulis dalam kasus ini jaksa penuntut telah memberikan tuntutan yang setimpal dengan apa yang telah dilakukan oleh terdakwa doni, kronologi yang telah di uraikan menjelaskan bagaimana doni telah lalai dalam mengemudikan kendaraan bermotor sehingga menimbulkan kecelakaan dan adanya korban meninggal.Tuntutan pidana yang diberikan jaksa penuntut umum kepada Terdakwa Masrun tidak setimpal dengan apa yang telah diperbuatnya. Tuntutan 1 (satu) tahun 7 (tujuh) bulan dirasa kurang setimpal mengingat perbuatan terdakwa yang melanggar lalu lintas dengan tidak memperhatikan pengendara yang lain perbuatan yang tercela dan seharusnya dihukum lebih berat lagi. Dengan harapan adanya manfaat berupa menimbulkan efek jera kemungkinan tidak akan tercapai. Karena ringannya hukuman besar kemungkinan terdakwa akan mengulangi perbuatannya. Tuntutan tersebut juga akan memunculkan kesan negatif di kalangan masyarakat yang beranggapan bahwa jaksa penuntut umum kurang tegas dalam memberikan tuntutan pidana

English Abstract

The problem in this research is the difference of criminal demand given by the public prosecutor against 2 decisions causing disparity. In Decision Number: 30 / Pid.Sus / 2017 / PN.Mlg the public prosecutor provides criminal charges of 4 years in prison. Whereas in the decision Number 124 / Pid.Sus / 2017 / PN Mlg prosecutors provide criminal charges 1 year 7 months. There appears to be significant differences in the provision of criminal charges, this issue will be studied further to know and analyze what causes disparity in this issue. This study uses normative juridical method, legislative approach, then connected with existing problems, and analyzed using grammatical interpretation analysis or interpretation technique according to the language or meaning of words contained in the law and systematic interpretation that is interpreting the article of law by linking other articles in one law or articles of the other The result of the research shows that from the basic consideration of the Public Prosecutor judicially based on the provisions contained in Article 310 paragraph (4) UULLAJ may be subject to criminal sanction, in terms of the loss of causing the death toll. From the fact that the Public Prosecutor in giving charges against the perpetrators of negligence driving a motor vehicle that led to others died, judging from the things that incriminate and the lighten. Each Prosecutor has his or her own conscience in making the prosecution provided against the offender. According to the authors in this case the prosecutor has given the appropriate demands with what has been done by the defendant doni, chronology that has been described describes how doni has been negligent in driving a motor vehicle causing an accident and the death of the victim. Criminal charges given by the public prosecutor to the Defendant Masrun is not worth what he has done. The claim of 1 (one) year 7 (seven) months is considered less worthy given the actions of defendants who violate the traffic by not paying attention to the other driver's actions are deplorable and should be punished even harder. With the hope that the benefits of creating a deterrent effect is unlikely to be achieved. Because of the lighter punishment it is likely that the defendant will repeat his actions. The demand will also create a negative impression among the public who think that the public prosecutor is less assertive in giving criminal charges

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2018/335/051808190
Uncontrolled Keywords: Tuntutan Pidana, Jaksa, Disparitas, Kecelakaan Kendaraan, Kelalaian, Korban
Subjects: 300 Social sciences > 346 Private law > 346.03 Torts (Delicts)
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 20 Dec 2018 01:44
Last Modified: 23 Oct 2021 06:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/14084
[thumbnail of Wahyu Shantya Budi.pdf]
Preview
Text
Wahyu Shantya Budi.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item