Primasandi,HadithaSaifulPan (2011) Perbaikan Kualitas Berat Produk X Pada Line Mesin D2 dengan Pendekatan Metode Six Sigma di PT. ABC Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ketatnya persaingan dalam bidang pemasaran produk dan betapa pentingnya kualitas suatu produk, menyebabkan perusahaan perlu menjaga dan meningkatkan kualitas atau mutu produk. Salah satu faktor kualitas yang perlu diperhatikan perusahaan adalah dalam hal berat bersih (netto) suatu produk. PT. ABC yang merupakan salah satu perusahaan pangan terkemuka di Indonesia yang salah satu produknya adalah produk X, berupaya untuk terus memberikan kualitas yang terbaik kepada konsumen. Salah satu upaya tersebut adalah melakukan pengawasan yang ketat terutama mengenai penyimpangan berat produk (filling weight) dari standar kualitas yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam hal ini PT. ABC mempunyai standar toleransi berat terhadap produk X sebesar ±0,3 gram dari berat netto produk. Perbaikan kualitas yang diterapkan pada berat produk X, salah satunya dengan menggunakan konsep Six Sigma dengan siklus DMAIC. Pada tahap Define mendefinisikan proyek six sigma dan mengidentifikasi berat produk X sebagai variabel kualitas. Tahap Measure menentukan Critical To Quality (CTQ), memetakan kendali kualitas menggunakan peta kontrol variabel X dan R, mengukur kapabilitas proses dan menilai level sigma. Tahap Analyze mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan filing weight pada produk X dengan menggunakan diagram sebab-akibat. Dan tahap Improve merancang Action Plan guna perbaikan kualitas pada akar masalah yang didapatkan dari metode Root Cause Analysis (RCA). Hasil dari penelitian menggunakan metode Six Sigma diketahui Critical To Quality untuk kualitas produk susu X terdapat pada filling weight . Nilai sigma untuk CTQ yang dalam hal ini filling weight adalah 1,25dengan= 0,14, USL = 0,3 dan LSL = -0,3. Dengan Root Cause Analysis (RCA) diperoleh faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap penyimpangan filling weight pada proses fiilling packing adalah pada faktor metode. Proses filling masih semi otomatis yang dalam hal ini belum adanya alat untuk mengukur nilai specific gravity (SG) secara otomastis, sehingga perlu adanya tambahan alat pengukur SG secara otomatis, yaitu pentapyc 5200e. Peletakkan tinggi lampu indikator pentapyc 5200e dirancang sesuai dengan antropometri tubuh rata-rata orang Indonesia, dalam hal ini ketinggian lampu indikator adalah 1470 mm dari permukaan lantai. Peletakkan tombol pengatur weight increment sesuai dengan tinggi bahu operator dengan ketinggian 1300 mm dan berjarak 485 mm dari tempat operator sesuai dengan jangkauan operator. X
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2011/149/ 051101991 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 08 Dec 2011 09:15 |
Last Modified: | 08 Dec 2011 09:15 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140684 |
Actions (login required)
View Item |