Hadikusumo, Alfian (2010) Pengaruh larutan Ca(OH)2 dan Na2CO3 teradap Kuat Geser Tanah cmpuran Kaolinit dan Pasir dengan Metode Electrochemical Injection. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Eelectrochemical injection merupakan tipe perbaikan tanah dengan manambahkan bahan aditif berupa larutan kimia. Dalam metode ini kita menggunakan perantara aliran listrik searah atau DC ( dirrect current ) untuk mengalirkan partikel-partikel ionik larutan. Beda tegangan antara dua kutub elektrode menyebabkan timbulnya aliran partikel-partikel larutan yang mana partikel-partikel larutan tersebut menggantikan/mengisi ruang-ruang pori kosong yang ditinggalkan oleh air pori. Tujuan proses electrochemical injection ini diharapkan akan terjadi peningkatan kuat geser tanah akibat timbulnya pengikatan material-material penyusun tanah yang lebih kuat. Sifat Ca(OH) 2 (kalsium hidroksida) merupakan senyawa kimia yang digunakan sebagai bahan stabilisasi tanah. Larutan Ca(OH) 2 merupakan basa dengan kekuatan sedang. Larutan tersebut bereaksi hebat dengan berbagai asam, dan bereaksi dengan banyak logam dengan adanya air. Natrium Karbonat (Na 2 CO 3 ) berinteraksi dengan air yang terkandung pada tanah menghasilkan karbondioksida (CO 2 ) yang berbentuk gas dan natrium hidroksida (Na + OH)yang bersifat basa. Sehingga penggunaan larutan Natrium Karbonat (Na 2 CO 3 ) dapat membuat tanah menjadi keras karena kandungan air dalam tanah berkurang. Hasil dari uji triaksial setelah perbaikan dengan menggunakan larutan injeksi Ca(OH) 2 +Na 2 CO 3 menunjukkan adanya peningkatan nilai sudut tahanan geser dalam sebesar 11,917° atau 415,962 % apabila dibandingkan dengan nilai sudut tahanan geser tanah dalam keadaan OMC. Kadar air tanah setelah injeksi mengalami penurunan sebesar 0,544 %. Sedangkan nilai kohesi tanah mengalami penurunan sebesar 0,109. Pada saat tegangan normal sebesar 0,5 kg/cm 2 , kuat geser tanah setelah adanya perbaikan dengan larutan Ca(OH) 2 +Na 2 CO 3 dan pada saat OMC mempunyai nilai yang sama yaitu sebesar 0,2 kg/cm 2 . Namun pada saat tegangan normal berada pada interval 0 < σ n < 0,5, kuat geser setelah adanya perbaikan mengalami penurunan dan pada saat interval σ n > 0,5 kg/cm 2 kuat geser setelah injeksi lebih besar daripada yang tidak diinjeksi
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2010/735/ 051101700 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 07 Apr 2011 10:15 |
Last Modified: | 07 Apr 2011 10:15 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140600 |
Actions (login required)
View Item |