Studi Analisa Debit, Laju Erosi dan Sedimentasi di DAS Bango dengan Model AVSWAT 2000 dalam Upaya Pengembangan Sumber Daya Air.

FaizalAbdillah (2010) Studi Analisa Debit, Laju Erosi dan Sedimentasi di DAS Bango dengan Model AVSWAT 2000 dalam Upaya Pengembangan Sumber Daya Air. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, pemenuhan kebutuhan manusia yang selalu memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam sebagai bahan bakunya semakin meningkat dari hari ke hari. Akibatnya, hutan ataupun daerah hijau lainnya kini semakin sempit dan berubah wujud menjadi daerah pertanian maupun daerah hunian, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap erosi dan sedimentasi yang ada pada sungai Bango. Penelitian dilaksanakan dengan menganalisis data hidrologi , melakukan pengolahan DEM (Digital Elevation Model) melakukan pendugaan erosi dan sedimen dengan menggunakan SWAT, melakukan simulasi secara vegetatif untuk pengendalian erosi dan sedimen, serta menentukan letak bangu nan pengendali sedimen. Software AVSWAT 2000 adalah program yang berbasis SIG yang bekerja sebagai ekstensi ( Graphical User Interface ) dalam software Arc View . Program AVSWAT 2000 dirancang khusus dan dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah -masalah yang ada dalam suatu DAS. Salah satu kemampuannya adalah untuk memprediksi erosi dan sedimentasi yang ada pada DAS tersebut Hasil penelitian pada DAS Bango dengan luas 22.776,672 ha, dengan model SWAT menunjukan besarnya Debit limpasan rata-rata pada DAS Bango mulai tahun 1997 sampai dengan tahun 2006 adalah sebesar 10,8 m3/dt, laju erosi rata -rata sebesar 13,366 ton/ha/th dan sedimen sebesar 424600 ton/th. Nilai limpasan, erosi dan sedimen pada tiap tahun berbeda karena nilai faktor -faktor yang berpengaruh juga berbeda tiap tahunnya. Dan hubungan antara limpasan, erosi dan sedimen sebanding dimana bila limpasan naik maka nilai erosi dan sedimen yang terbawa juga bertambah. Kondisi topografi DAS Bango kemiringan lerengnya sebagian besar landai, sehingga laju erosi yang dihasilkan mengakibatkan 72,31, % dari luas wilayah DAS Bango memiliki tingkat bahaya erosi sangat ringan, sedangkan tingkat bahaya erosi yang lain yaitu Ringan: 24,92% dan Sedang: 2,76%. Hal ini membuktikan bahwa secara garis besar kondisi Das B ango masih baik. Berdasarkan analisa kesesuain lahan, DAS Bango terdiri dari 3 (tiga) kawasan, yaitu Kawasan lindung (19,49%), Kawasan penyangga (38,71%), Kawasan budidaya tanaman (41,80 %).. Dengan diberlakukannya kondisi tata guna lahan DAS Bango sesuai dengan arahan penggunaan lahan dapat menurunkan laju erosi tiap sub-sub DAS sekitar 70 - 99 %.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2010/68/051000664
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 29 Mar 2010 09:22
Last Modified: 21 Oct 2021 00:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140540
[thumbnail of 051000664.pdf]
Preview
Text
051000664.pdf

Download (8MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item