Efektifitas Pelayanan Daerah Irigasi Kali Metro Hilir Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang,

BernardWendyFofid (2010) Efektifitas Pelayanan Daerah Irigasi Kali Metro Hilir Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keberhasilan suatu negara sangat ditunjang oleh ketahanan pangan negara tersebut. Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menangani masalah itu adalah program swasembada pangan melalui Ekstensifikasi dan Intensifikasi Pertanian. Dan untuk menunjang program ini, memanfaatkan sebagian sumber daya air untuk irigasi sangat diperlukan. Program Ekstensifikasi Pertanian dilakukan di daerah yang masih memiliki tanah yang luas untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian, seperti Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Sedangkan Intensifikasi dilakukan di daerah yang arealnya terbatas, seperti di Pulau Jawa; yaitu dengan lebih memproduktifkan sawah-sawah tadah hujan dan meningkatkan efesiensi pengelolaan jaringan irigasi yang telah ada. Salah satu program yang ditunjukan untuk merehabilitasi dan memperluas jaringan irigasi di Pulau Jawa adalah Java Irrigation Improvement and Water Resources Management Project (JIWMP) dengan target seluas 250.000 hingga 300.000 hektar. Luas baku Daerah Irigasi Metro Hilir adalah 879 hektar. Daerah irigasi tersebut dikelola oleh Dinas Pengairan Kabupaten Malang Kepanjen. Air untuk keperluan irigasi diambil dari Dam Sonosari. Ada beberapa atau sebagian lahan eksisting dari Daerah Irigasi Kali Metro Hilir yang pola tata tanamnya (PTT) tidak begitu optimal dan tidak efisien yang dikarenakan penambahan luas tanaman padi dan terjadi kekurangan air pada musim kemarau. Oleh itu, studi ini bertujuan untuk memberikan alternatif pola tata tanam dan pembagian air irigasi yang efektif terutama pada saat terjadi kekurangan air. Sehingga diharapkan akan diperoleh sebuah kondisi pengairan yang baik dengan parameter berupa peningkatan intensitas tanam dan luas tanam padi dengan kondisi kebutuhan air terpenuhi 100%. Studi terdiri atas beberapa kajian, yaitu ; 1) Analisa hidrologi, 2) Analisa ketersediaan air sungai, 3) Analisa kebutuhan air irigasi, 4) Memberikan simulasi usulan pola tata tanam, 5) Pemilihan simulasi alternatif pola tata tanam. Data-data yang diperlukan diperoleh dari Dinas Pengairan Kabupaten Malang dan BMG Kabupaten Malang. Berdasarkan hasil tabel matrikulasi simulasi PTT, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem PTT rencana yang paling efektif pada DI. Kali Metro Hilir adalah alternatif 7, yaitu : perubahan luas tanam dengan intensitas tanam padi 75% dan awal tanam Padi-Polowijo tetap pada November periode II. Karena pada alternatif 7 memiliki total luasan tanam yang paling besar yaitu MH : Padi 1 = 856 ha, Polowijo 1 = 23 ha; MK I : Padi 2 = 601 ha, Polowijo 2 = 278 ha; MK II : Padi 3= 607 ha, Polowijo 3 = 272 ha. Dengan prosentase pemenuhan kebutuhan air 100% (terpenuhi). Untuk mengatasi masalah kekurangan air, selain melakukan modifikasi pola tata tanam maka dilakukan dengan mengefisiensikan pemakaian air irigasi, meningkatkan peran serta petani pemakai air untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengelolaan air irigasi dalam HIPPA, memanfaatkan potensi air yang ada di sekitar lokasi untuk menambah debit antara lain dengan membuat bendung atau embung, dan mengurangi daerah layanan yaitu dengan mengubah status lahan dari berpengairan teknis menjadi ladang atau sawah tadah hujan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2010/588/051003399
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 10 Dec 2010 11:54
Last Modified: 21 Oct 2021 00:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140492
[thumbnail of 051003399.pdf]
Preview
Text
051003399.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item