Perbandingan Lebar Retak Balok Akibat Temperatur Tinggi Dengan Perbedaan Proses Pendinginan Normal Dan Dengan Penyiraman.

IrawanAgustiar (2010) Perbandingan Lebar Retak Balok Akibat Temperatur Tinggi Dengan Perbedaan Proses Pendinginan Normal Dan Dengan Penyiraman. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Musibah kebakaran pada struktur bangunan gedung di bebarapa kota besar masih sering terjadi. Akibat yang ditimbulkan oleh kebakaran merupakan salah satu bentuk kegagalan struktur yang memiliki resiko tinggi. Kebakaran dapat dianggap suatu bentuk pembebanan termal yang tidak diinginkan atau diharapkan pada bangunan gedung, suhunya cenderung tinggi dan berlangsung relative singkat. Adanya pengaruh siklus pemanasan dan cara pendinginan menyebabkan struktur beton akan terjadi retakretak yang makin lama makin lebar, sampai pada suatu ketika struktur beton tersebut akan runtuh (collapse). Dari beberapa penjelasan di atas, maka pada penelitian ini akan dibahas tentang kekuatan struktur beton khususnya perbandingan lebar retak balok beton dengan tulangan dan beton tanpa tulangan akibat suhu tinggi pembakaran dengan perbedaan proses pendinginan normal dan penyiraman. Perbedaan proses pendinginan tersebut yaitu kondisi pendinginan normal (pendinginan tanpa penyiraman) dan kondisi pendinginan yang disertai dengan penyiraman. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan temperatur kepada benda uji yaitu 200°C, 400°C dan 600°C dengan faktor air semen tetap pada umur 28 hari dan akan dilakukan penyiraman setelah beton dibakar pada suhu yang telah ditetapkan. Proses pembakaran dilakukan dengan menggunakan burner dengan kapasitas suhu 1000°C dengan dimensi 1 m x 1 m x1 m. Setelah benda uji mengalami proses pembakaran, langkah selanjutnya benda uji akan diberi perlakuan treatment pendinginan. Treatment pendinginan yang dilakukan yaitu pendinginan normal (tanpa disiram) dan pendinginan disiram. Pengujian dilakukan pada balok ukuran 75cm x 15 cm x 15 cm dan pengamatan lebar retak menggunakan alat Crack Detector Microscope yang dilakukan pada balok uji setiap penambahan beban LCD sebesar 1 setrip dan 5 setrip. Data yang diambil dari hasil pengujian adalah data lebar retak balok 1 setrip sebelum runtuh. Dari data pengamatan akan ditampilkan dalam bentuk grafik hubungan variasi suhu pembakaran dan variasi treatment pendinginan pada lebar retak balok 1 setrip sebelum runtuh. Dari grafik yang ditampilkan akan dapat dilihat beberapa perbedaan lebar retak pada tiap-tiap variasi. Untuk mengetahui adanya perbedaan lebar retak, maka digunakan analisa varian dua arah. Hasil pengujian menunjukan bahwa lebar retak balok setiap peningkatan temperatur tidak menunjukan perbedaan yang segnifikan, dikarenakan kurangnya jumlah variasi suhu yang diberikan. Dari perlakuan treatment pendinginan tidak ada perbedaan yang segnifikan antara pendinginan normal (tanpa disiram) dan pendinginan disiram.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2010/454/051002653
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 20 Oct 2010 15:13
Last Modified: 20 Oct 2021 03:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140391
[thumbnail of 051002653.pdf]
Preview
Text
051002653.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item