Analisa Metode Kagan-Rodda Terhadap Analisa Hujan Rata-rata Dalam Menentukan Debit Banjir Rancangan dan Pola Sebaran Stasiun Hujan di Sub DAS Duwet Kabupaten Madiun.

HerwandaAnggriaKartika (2010) Analisa Metode Kagan-Rodda Terhadap Analisa Hujan Rata-rata Dalam Menentukan Debit Banjir Rancangan dan Pola Sebaran Stasiun Hujan di Sub DAS Duwet Kabupaten Madiun. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan penentuan jumlah dan pola penyebaran stasiun hujan yang memadai untuk analisa hidrologi pada suatu DAS ataupun Sub DAS telah banyak dilakukan. Akan tetapi dalam penelitian ini menggunakan metode Kagan-Rodda yang dinilai lebih baik daripada metode-metode yang lain. Hal ini dikarenakan metode Kagan-Rodda tidak hanya terbatas pada penetapan jumlah stasiun hujan yang dibutuhkan namun juga mampu menentukan lokasi stasiun hujan dan pola penyebaran stasiun hujan. Lokasi Sub DAS Duwet memiliki luas 491,977 km 2 dan 11 stasiun hujan yang tersebar didalamnya. Apabila ditinjau dari segi kerapatannyam kerapatan stasiun hujan yang ada di Sub DAS Duwet ini cukup tinggi yaitu 44,73 km 2 /stasuin dibandingkan kerapatan stasiun hujan menurut WMO yaitu 100 – 250 km 2 /stasiun untuk daerah tropis. Oleh sebab itu perlu diadakan evaluasi kerapatan dan pola sebaran stasiun hujan. Pada perencanaan jaringan Kagan-Rodda untuk tingkat perataan (Z 1 ) 5% berdasarkan curah hujan rata-rata harian maksimum daerah dari metode Rerata Hitung dan Poligon Thiessen . Pada metode Rerata Hitung (1,17% - 5,27%) didapat 4 stasiun hujan yang terpilih dengan kesalahan relatif rata-rata = 2,53%. Sedangkan metode Poligon Thiessen (0,32% - 5,44%) didapat 5 stasiun hujan yang terpilih dengan kesalahan relatif rata-rata = 2,79%. Kemudian dari stasiun hujan yang terpilih tersebut dihitung curah hujan rancangannya dan dibandingkan dengan kondisi eksisting yang menghasilkan kesalahan relatif rata-rata < 5%. Dengan curah hujan rancangan tersebut dapat dihitung besar debit banjir rancangan dengan metode HSS Nakayasu. Dengan demikian kedua metode dapat diterapkan, tetapi untuk metode Rerata Hitung memberikan hasil lebih baik daripada metode Poligon Thiessen dilihat dari perhitungan kesalahan relatif yang terjadi di lokasi studi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2010/399/051002598
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 18 Oct 2010 11:39
Last Modified: 20 Oct 2021 03:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140369
[thumbnail of BAB_II.pdf]
Preview
Text
BAB_II.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_IV.pdf]
Preview
Text
BAB_IV.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of BAB_III.pdf]
Preview
Text
BAB_III.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of cover,lembar_persetujuan.pdf]
Preview
Text
cover,lembar_persetujuan.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_V.pdf]
Preview
Text
BAB_V.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of daftar_pustaka.pdf]
Preview
Text
daftar_pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of lampiran.pdf]
Preview
Text
lampiran.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_I.pdf]
Preview
Text
BAB_I.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of abstrak,kata_pengantar,daftar_isi.pdf]
Preview
Text
abstrak,kata_pengantar,daftar_isi.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item