FigurKamajaya (2010) Pengaruh Temperatur Cacl2 Terhadap Efisiensi Thermal Dari Liquid Desiccant Dehumidification System. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pengondisian udara pada tempat-tempat yang memiliki keadaan udara yang panas dan lembab, amatlah dibutuhkan. Hal ini dilakukan mengingat faktor kenyamanan yang dirasakan oleh penghuninya. Pada perkembangan berikutnya pengaturan kelembaban bukan hanya dipakai untuk kenyamanan belaka namun juga dipakai dalam berbagai proses seperti pengeringan. Sasaran utama yang hendak dicapai dalam pengondisian udara adalah penurunan kelembaban, kelembaban relatif berkisar 40%- 70%. Desiccant Dehumidification System (DDS) adalah alternatif yang layak dipakai saat ini. Proses dehumidifikasi merupakan suatu proses penurunan kadar air dalam udara. Sedangkan desiccant adalah suatu zat yang dapat menyerap uap air yang terdapat dalam udara (higroskopis). Untuk meningkatkan proses dehumidifikasi, bisa dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan memvariasikan kecepatan udara inlet dan temperatur desiccant yang disemprotkan ke dalam sistem. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh dari temperatur CaCl 2 terhadap efisiensi thermal dari sistem. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimental. Pada penelitian ini digunakan wiper washer assy sebagai alat bantu untuk memompakan desiccant dari penampung yang akan disemprotkan melalui spray nozzle . Variasi kecepatan udara inlet yang digunakan sebesar 1,439 m/s; 1,554 m/s; 1,661 m/s; 1,857 m/s dan 1,948 m/s. Sedangkan variasi temperatur desiccant yang disemprotkan ditentukan sebesar 40 ºC, 50 ºC dan 60 ºC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar kecepatan udara inlet dan temperatur desiccant yang disemprotkan maka transfer energinya semakin tinggi karena uap air yang diikat desiccant semakin banyak. Dari peningkatan transfer energi maka akan diiringi peningkatan efisiensi thermal dari sistem. Transfer energi tertinggi yaitu 1,654 kJ/s didapatkan pada kecepatan udara inlet sebesar 1,948 m/s dan temperatur desiccant 60 ºC. Sedangkan efisiensi thermal terbesar yaitu 92,3 % didapatkan pada kecepatan udara inlet sebesar 1,948 m/s dan temperatur desiccant 60 ºC.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2010/387/051002586 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 18 Oct 2010 12:38 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 03:24 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140359 |
Preview |
Text
051002586.pdf Download (8MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |