Arahan Pemanfaatan dan Rehabilitasi Lahan Daerah Aliran Sungai Sengata berbasis Sistem Informasi Geografis.

DesyelineSuzanKommala (2009) Arahan Pemanfaatan dan Rehabilitasi Lahan Daerah Aliran Sungai Sengata berbasis Sistem Informasi Geografis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Aktifitas pembalakan hutan (logging) atau deforestasi (pengurangan areal tegakan hutan yang dilakukan di daerah hulu DAS Sengata tanpa mengindahkan prinsip-prinsip konservasi berdampak pada terjadinya erosi karena terjadinya pembukaan permukaan tanah dan terutama oleh aktifitas-aktifitas pendukungnya. Akibat selanjutnya adalah terjadinya transpor sedimen yang menjadi penyebab pendangkalan sungai. Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah identifikasi dan menganalisis kondisi eksisting Daerah Aliran Sungai (DAS) Sengata ditinjau dari laju erosi yang terjadi, tingkat bahaya erosi, dan kelas kemampuan lahan yang dimiliki serta untuk memperoleh pola arahan pemanfaatan dan rehabilitasi lahan dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis untuk meminimalisir terjadinya erosi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Sengata. Metode pengumpulan data dilakukan melalui survey sekunder dan studi literatur . Analisis data meliputi analisis laju erosi dengan metode USLE, analisis tingkat bahaya erosi, analisis indeks bahaya erosi, analisis kemampuan lahan, analisis fungsi kawasan, dan analisis kesesuaian fungsi kawasan. Analisis-analisis tersebut menggunakan teknik overlay peta maupun dengan teknik skoring berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan menggunakan alat bantu Arcview 3.3. DAS Sengata yang luasnya 197632.502 ha dan terdiri dari 27 sub DAS memiliki total erosi sebesar 72362949.98 ton/ tahun. Total laju erosi tertinggi terdapat pada Sub DAS 13 sebesar 9881645.68 ton/ha/tahun, sedangkan laju erosi terendah terdapat pada Sub DAS 11 sebesar 0.02 ton/ha/tahun. Berdasarkan pembagian kelas laju erosi DAS Sengata, DAS Sengata didominasi laju erosi kelas IV dengan cakupan lahan terluas yaitu 145952.161 ha (73.85%) sedangkan laju erosi kelas II memiliki cakupan lahan terkecil yaitu 64.521 ha (0.03%). Tingkat Bahaya Erosi (TBE) DAS Sengata didominasi oleh kelas TBE sangat besar (51.49%), disusul oleh kelas TBE berat (42.84%), kelas TBE sedang (5.23%), kelas TBE sangat ringan (0.41%), dan terakhir kelas TBE ringan (0.03%). Tingkat kekritisan lahan pada DAS Sengata ditentukan dengan pendekatan Indeks Bahaya Erosi (IBE). Sub DAS Sengata dibedakan menjadi empat kategori ditinjau dari IBE. Kelas IBE sangat tinggi (59.26%) mencakup enam belas sub das, kelas IBE tinggi (33.3%) mencakup sembilan sub das, kelas IBE sedang (3.7%) mencakup satu sub das, dan kelas IBE rendah (3.7%) mencakup satu sub das. Kelas kemampuan lahan di DAS Sengata di klasifikasikan menjadi dua belas kelas lahan, yaitu kelas IIe (0.89 %), kelas IIg (0.003 %), kelas IIIe (0.03 %), kelas IIIs (2.56%),kelas IVe (14.89%), kelas IVg (6.12 %), kelas IVs (6.87%), kelas Ve (0.03%), kelas Vs (6.77 %), kelas VIe (7.96%), kelas VIs (3.22 %),dan kelas VIIg (50.67 %). Kelas VIIg merupakan kelas lahan dengan cakupan lahan paling luas yaitu 100143.427 ha sedangkan kelas IIg merupakan kelas lahan dengan cakupan luas lahan terkecil yaitu 6.065 ha. Analisis fungsi kawasan menghasilkan fungsi kawasan berupa kawasan lindung (23.5%), kawasan penyangga (25.5%), kawasan budidaya (36.8%), dan kawasan permukiman 14.2%). Hasil analisis fungsi kawasan kemudian dibandingkan dengan rencana pemanfaatan lahan berdasarkan RTRW dan didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan atau ketidaksesuaian antara prosentase luas lahan pada hasil analisis fungsi kawasan dengan rencana pemanfaatan lahan DAS Sengata yang tertuang dalam RTRW. Dari total luas lahan 197632.502 ha, prosentase lahan yang sesuai seluas 64862.987 ha (32.82%) sedangkan lahan yang tidak sesuai seluas 132769.515 ha (67.18%). Berdasarkan arahan pemanfaatan lahan yang mengacu pada ketentuan pembagian fungsi kawasan RTRW sesuai ketentuan UU Penataan Ruang nomor 26 tahun 2007, maka DAS Sengata terbagi menjadi 2 (dua) fungsi kawasan, yaitu fungsi lindung yang meliputi kawasan lindung (53.56%), dan kawasan penyangga (12.73%) serta fungsi budidaya yang meliputi kawasan budidaya (22.7%), kawasan pemukiman (8.86%), dan kawasan tambang (2.16%). Arahan rehabilitasi lahan ditentukan dengan mempertimbangkan faktor kemampuan lahan dan arahan pemanfaatan lahan yang diberikan dan terbagi menjadi metode rehabilitasi secara vegetatif dan mekanis. Tingkat prioritas rehabilitasi lahan tertinggi adalah Sub DAS 1 dengan nilai IBE 48.222. Tingkat prioritas terendah adalah Sub DAS 21 dengan nilai IBE 0.464.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2009/465/050903057
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 17 Nov 2009 10:04
Last Modified: 19 Oct 2021 20:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140059
[thumbnail of BAB_IV_sengata_fix_84-152.pdf]
Preview
Text
BAB_IV_sengata_fix_84-152.pdf

Download (5MB) | Preview
[thumbnail of BAB_V_sengata_fix_153-158.pdf]
Preview
Text
BAB_V_sengata_fix_153-158.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of COVER_FIX.pdf]
Preview
Text
COVER_FIX.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of KATA_PENGANTAR_dan_DAFTAR_ISI.pdf]
Preview
Text
KATA_PENGANTAR_dan_DAFTAR_ISI.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of Tabel_lampiRan.pdf]
Preview
Text
Tabel_lampiRan.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB_I_sengata_fix_1-10.pdf]
Preview
Text
BAB_I_sengata_fix_1-10.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB_II_sengata_fix_11-67.pdf]
Preview
Text
BAB_II_sengata_fix_11-67.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of Bab_II_sengata_fix_68-69.pdf]
Preview
Text
Bab_II_sengata_fix_68-69.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB_III_sengata_fix_70-83.pdf]
Preview
Text
BAB_III_sengata_fix_70-83.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB_III_sengata_fix_72-80.pdf]
Preview
Text
BAB_III_sengata_fix_72-80.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item